Harus dari mana aku menguraikan cerita ini............
hati ini begitu ngilu,sakit,melihat naseb-naseb anak ini
aku mengantar kan ibu ke semarang untuk keperluan sesuatu,dan di jalan ,di persimpangan jalan,,ku temui byk wanita setengah baya yg sedang duduk mendengarkan mengajian yg di sampaikan oleh seorang ulama...
kami pun berhenti,setelah pengajian selesai kamipun mendatangi masjid untuk sholat majaah,,,,
ya Allah.................
apa yg aku lihat di sana,byk b
Senin, 30 April 2012
Minggu, 29 April 2012
kudiam bukan nya tak sayang
Aku diam....bukan berarti aku tak peduli kepadamu.
Aku diam....Bukan berarti aku tak memikirkanmu.
Aku diam....bukan berarti aku tak mengharapkanmu.
Aku diam....bukan berarti aku tak merindukanmu.
dan
Aku diam....bukan berarti aku tak mencintaimu.
akan tetapi,
Aku diam....karena aku sungguh memikirkanmu.
Aku diam....karena aku sungguh merindukanmu.
Aku diam....karena cinta sejatiku kepadamu.
Aku diam....karena aku tidak mau menjebakmu kedalam jurang-jurang dosa.
Sungguh aku tidak mau membawamu kejalan yang dimurkai Allah... Sekali lagi aku tidak mau membawamu kejalan yang dimurkai Allah...
Biarlah rindu ini menghujam qolbuku, sehinga membuatku bagaikan sebilah samurai yang membelah dadaku.
Biarlah sepi ini menyelimutiku, sehingga membuatku seperti berdiri sendiri ditengah gelapnya padang pasir.
Biarlah kegelisahan ini membelaiku, walaupun terasa bagaikan belaian badai.....biarkanlah.
Walaupun semua ini terasa perih, bagaikan sebuah selimut yang tersimpan ribuan pedang yang siap untuk menghujamku bila aku memakainya, akan tetap aku pakai. Karena aku yakin, didalam selimut itu tersimpan kehangatan Ridho-Nya.
Yang kan membawaku kedalam mimpi yang indah Menari bersamamu didalam taman syurga, yang dibawahnya mengalir sungai-sungai yang menyejukkan jiwa...
♥ Duhai engkau yang di sana,,,, sungguh dalam diam aku mencintaimu....♥
Aku diam....Bukan berarti aku tak memikirkanmu.
Aku diam....bukan berarti aku tak mengharapkanmu.
Aku diam....bukan berarti aku tak merindukanmu.
dan
Aku diam....bukan berarti aku tak mencintaimu.
akan tetapi,
Aku diam....karena aku sungguh memikirkanmu.
Aku diam....karena aku sungguh merindukanmu.
Aku diam....karena cinta sejatiku kepadamu.
Aku diam....karena aku tidak mau menjebakmu kedalam jurang-jurang dosa.
Sungguh aku tidak mau membawamu kejalan yang dimurkai Allah... Sekali lagi aku tidak mau membawamu kejalan yang dimurkai Allah...
Biarlah rindu ini menghujam qolbuku, sehinga membuatku bagaikan sebilah samurai yang membelah dadaku.
Biarlah sepi ini menyelimutiku, sehingga membuatku seperti berdiri sendiri ditengah gelapnya padang pasir.
Biarlah kegelisahan ini membelaiku, walaupun terasa bagaikan belaian badai.....biarkanlah.
Walaupun semua ini terasa perih, bagaikan sebuah selimut yang tersimpan ribuan pedang yang siap untuk menghujamku bila aku memakainya, akan tetap aku pakai. Karena aku yakin, didalam selimut itu tersimpan kehangatan Ridho-Nya.
Yang kan membawaku kedalam mimpi yang indah Menari bersamamu didalam taman syurga, yang dibawahnya mengalir sungai-sungai yang menyejukkan jiwa...
♥ Duhai engkau yang di sana,,,, sungguh dalam diam aku mencintaimu....♥
sebuah kisah sederhana Abah....
sebuah kisah sederhana,,,,,,,,
Tidak ada kata lain untuk menggambarkan kedisiplinan Ayahku, ketika aku masih kecil. Menurutku ia adalah seorang "Diktator" pada anak-anaknya, karena di depannya anak-anaknya tidak bisa bermanja-manja,
apalagi seenaknya minta sesuatu, walaupun aku jadi anak bungsu selama hampir sepuluh tahun, sejak awal tahun tujuh puluh sampai awal delapan puluh, yaitu sampai ketika adik perempuanku lahir, namun tidak pernah sekalipun aku dimanja. Jangankan dimanja, jika menangis pun tangannya pasti mampir di kakiku.
Jadi, bila ayahku tidak ada di rumah maka aku leluasa berbuat apa saja, karena Ibuku orang yang sangat baik dan tidak pernah marah, serta selalu hanya melotot bila menyaksikan kenakalanku, sehingga kenakalanku mulai menjadi-jadi bila ayahku sudah tidak ada di rumah.
Jika Ibu tidak memenuhi permintaanku maka sudah pasti aku merengek dan menangis sejadi-jadinya, dan biasanya setelah itu pasti keinginanku dipenuhinya, Masya Allah, mudah-mudahan Allah memuliakannya Ibuku baik di dunia maupun di akhirat nanti.
Pernah suatu waktu siang ketika itu aku sedang merengek-rengek dan menangis dengan keras karena permintaanku tidak dipenuhi oleh Ibu, tiba-tiba motor Ayah masuk ke dalam halaman rumah dan spontan saking takutnya aku langsung mencoba menghentikan tangisku yang begitu kencang dengan tiba-tiba serta menghapus air mataku segera sehingga badanku terguncang-guncang dan berbunyi seperti orang tersedak makanan,"ugh, ugh, ugh".
Ibuku hanya geleng-geleng kepala saja menyaksikan tingkah lakuku pada saat itu, yang hanya takut pada sosok ayah saja.
Namun ketakutanku juga membawa keuntungan, waktu itu aku harus masuk TK, tetapi orang tuaku kebetulan tidak punya biaya, sehingga ayahku lah yang mengajariku membaca, menulis dan berhitung. Dengan ketakutanku dan ketegasannya mengajar, membuat aku pandai membaca dan berhitung walaupun belum sekolah.
Bagaimana tidak, sikapnya itu membuatku mati-matian belajar membaca dan berhitung karena kalau tidak aku harus terus mengulang-ulang pelajaran yang dia berikan, berjam-jam, sambil kadang-kadang menggebrak meja atau papan tulis sambil mengomel, membuat aku harus lekas bisa membaca dan berhitung supaya pelajarannya lekas selesai.
Begitu pula ketika pertama kali masuk SD. Aku tak berani masuk ke kelas ketika hanya diantar oleh Ibu. Namun besoknya karena diantar Ayah langsung ke sekolah membuat aku harus berani masuk kelas, kalau tidak wah celaka.
Meskipun begitu, aku bangga karena akulah satu-satunya murid yang diantar Ayahnya.
ehhehehehhhehhehehehhe
Dan aku makin bangga ketika duduk pertama kali di kelas satu, aku satu-satunya murid yang sudah bisa membaca, sehingga Ibu guru pertamaku di sebuah SD di Jakarta jadi sayang padaku. Ah, ayah...dulu dia begitu menakutkan di mataku.
Ada juga sifat ayah, yang sangat menggangguku. Beliau sangat perfeksionis, semua anak-anaknya harus berhasil dan berprestasi paling baik dalam hal prestasi di sekolahnya. Sehingga dalam hal prestasi sekolah anak-anaknya harus nomor satu atau rangking pertama di kelas.
Bila anak-anaknya hanya mendapat ranking dua atau tiga , sudah dapat dipastikan sehabis menerima raport harus rela diceramahi plus dikritik habis-habisan tentang pola belajar anaknya selama ini, khususnya perilaku keseharian anak-anaknya yang dia nilai menjadi penyebabnya.
Yang paling sering terkena hal itu adalah aku, karena sepanjang SD-SMP aku tidak pernah sampai ranking pertama selalu saja mendapat ranking dua atau bahkan rangking tiga.
Hal itu berlangsung terus meski kadang-kadang temanku yang ranking pertama pindah keluar daerah atau ke kelas berbeda pada tahun berikutnya, tetap saja aku tidak pernah berhasil mencapai prestasi puncak. Pernah suatu waktu di kelas 2 SMP aku mendapat ranking kedua dari seluruh siswa sekolah yang jumlahnya sekitar 400 orang,
namun tetap saja tidak ada pujian atau hadiah darinya yang ada tetap saja sehabis terima raport aku diceramahinya, sampai sedih hati kecil ini karena tidak dihargai dan pada akhirnya selalu dibandingkan dengan kakakku yang selalu rangking pertama.
Biasanya yang jadi bahan omelan adalah sikapku sehari-hari dalam menghadapi ulangan di sekolah, yang cenderung santai dan malas. Ini memang sifatku yang angin-anginan dalam belajar, kadang belajar seharian, tetapi lebih banyak tidur dan menghayalkan apa saja.
Aku tak tahu bahwa Ayah dan Ibuku juga sering memujiku kepada saudara-saudaraku, hanya kadang-kadang para Tante dan Om-ku suka menceritakannya kepadaku, ketika aku datang main ke rumah mereka, tapi tidak pernah sekalipun kalimat pujian itu datang dari ayahku, pada waktu itu aku berpikir bahwa khusus buatku tidak ada perilaku baik yang bisa dipuji.
Yang ada hanya kejelekan dan kebandelan-kebandelanku saja, ini yang membuat aku pernah ingin keluar dari rumah saja karena merasa hidupku terlalu diatur. Tidak seperti teman-temanku kebanyakan.
Mereka memiliki orang tua yang tak pernah melarang ini dan itu kepada anak-anaknya. Sehingga anaknya bebas berbuat baik atau nakal di luar rumah. Aku berpikir, bahwa mereka tetap asyik bisa menikmati masa remajanya, bila dibandingkan dengan aku.
Maafkan aku ya Allah….karena telah bersu’udzon kepada ayahku yang begitu perhatian pada masa depanku.
Walaupun begitu, ada juga yang membuat aku sering kangen pada ayahku dulu, saat ia libur dari tugas-tugasnya. Ia sering membuatkan aku mainan. Seperti mobil-mobilan dari jeruk bali, ketapel dari batang pohon, layangan dari kertas koran, topi dari kalender bekas dan lainnya, pokoknya ayahku ini super kreatif. Benda apapun bisa jadi mainan buatku.
Mungkin karena dulu kakekku hidupnya susah, jadi ayahku terbiasa membuat sendiri mainannya. Mainan-mainan inilah yang membuat anak lain sering betah main di rumahku, karena mereka ingin juga dibuatkan mainan sepertiku, yang tidak bisa dibeli dimanapun serta tidak dapat dilakukan oleh ayah mereka.
Bila diingat-ingat lagi, seiring bertambahnya usiaku, Ayah sudah tidak menggunakan kekerasan lagi dalam mengajar anak-anaknya.
Sosok dan karakter ayah berubah menjadi ayah yang senang bercerita penuh filsafat mulai tercipta di hadapanku. Kemarahannya hanya ada, bila anak-anaknya sudah melanggar dalam hal prestasi sekolah, tata krama, dan sopan santun. Seingatku, sejak masuk SMP, anak-anaknya sudah tidak pernah dipukul, apalagi mendapat kekerasan fisik yang berlebihan.
Semasa SMU hubunganku dengan ayah semakin baik dan akrab saja. Kala itu ayah sudah memperlakukanku layaknya orang dewasa. Ayahku sudah tidak mempersoalkan lagi tentang prestasi belajar anaknya, ia pernah bilang bahwa prestasiku di SMA adalah urusanku pribadi dan ia tidak akan mencampurinya, ia hanya memberi petunjuk seperlunya saja.
Ia mempersilahkan aku untuk melihat dunia luar secara benar dan seutuhnya. Di masa-masa ini barulah kutahu maksud kediktatoran ayahku di masa lalu adalah untuk membentuk karakter anak-anaknya, khususnya aku anaknya yang nomor dua. Yang memang berkarakter keras, pembangkang, dan cenderung nakal.
Kini, kutahu bahwa ayah mendidikku untuk mempunyai disiplin, sopan santun, etos kerja yang bertanggung jawab, dan mampu mengerjakan tugas sehari-hari di rumah tanpa bergantung kepada sosok pembantu.
Agar kelak kami mampu bersaing secara baik dalam kehidupan, kemudian bertanggung jawab pada tugas yang dibebankan, dan dapat menghargai orang-orang kecil di sekeliling kami.
Ini juga kurasakan saat ini, di kala tidak adanya pembantu di rumah tangga di rumahku, aku mampu membantu meringankan beban istri. Karena telah terbiasa dulunya mengepel, mencuci piring dan pekerjaan rumah lainnya.
Aku juga ingat masa-masa lalu, ketika ia rela kehilangan kesempatan untuk mencurahkan kasih sayang dan cintanya kepadaku demi bekerja menjalankan tugas negara secara penuh tanggung jawab sejak dinginnya shubuh masih menusuk kesunyian, saat aku masih tertidur, hingga malam yang larut, ketika aku sudah terlelap, belum lagi harus mendengarkan problem keluarga beserta tingkah laku anak-anaknya.
Baru sekarang pula kusadari bahwa ia menitipkan kasih sayangnya padaku, lewat kasih sayang Ibu yang lebih banyak waktunya di rumah agar terjadi keseimbangan keluarga dengan seorang ayah yang tegas dan Ibu yang lemah lembut. Kini juga kutahu, ia lakukan semua demi aku, anaknya, agar menjadi anak yang berguna dan berbakti, kelak di masa dewasanya.
Semua peristiwa-peristiwa masa kecilku itu terbayang lagi, tak terasa muncul buliran-buliran hangat membasahi pipiku, terbayang begitu banyak dosa yang kuperbuat kepada kedua orangtuaku yang aku cintai, di masa lalu dan prasangka-prasangka buruk terhadap Ayahku, astagfirullahal adzhim......
Peristiwa itu membuat aku teringat akan peringatan Allah SWT tentang kewajiban kita untuk berbakti dan berbuat baik kepada kedua orangtua meski perbuatan orang tua kita berkenan di hati ataupun tidak, karena sebagai anak kita tahu jikalau perbuatan orang tua kita itu akan berguna buat kita di masa yang akan datang .
Dalam surat Al Isro' ayat 23-24 Allah SWT berfirman : "Dan Robbmu telah mewajibkan agar kamu tidak beribadah kecuali kepadaKu dan berbuat baiklah kepada kedua orang tua."
Semoga Allah SWT senantiasa memberi rahmat dan barakahnya kepada orang tuaku, serta semoga Allah juga memberikan imbalan pahala yang setimpal atas usahanya mendidik anak-anaknya selama ini.
semoga kisah sederhana ini bermanfaat buat kita,,
Tidak ada kata lain untuk menggambarkan kedisiplinan Ayahku, ketika aku masih kecil. Menurutku ia adalah seorang "Diktator" pada anak-anaknya, karena di depannya anak-anaknya tidak bisa bermanja-manja,
apalagi seenaknya minta sesuatu, walaupun aku jadi anak bungsu selama hampir sepuluh tahun, sejak awal tahun tujuh puluh sampai awal delapan puluh, yaitu sampai ketika adik perempuanku lahir, namun tidak pernah sekalipun aku dimanja. Jangankan dimanja, jika menangis pun tangannya pasti mampir di kakiku.
Jadi, bila ayahku tidak ada di rumah maka aku leluasa berbuat apa saja, karena Ibuku orang yang sangat baik dan tidak pernah marah, serta selalu hanya melotot bila menyaksikan kenakalanku, sehingga kenakalanku mulai menjadi-jadi bila ayahku sudah tidak ada di rumah.
Jika Ibu tidak memenuhi permintaanku maka sudah pasti aku merengek dan menangis sejadi-jadinya, dan biasanya setelah itu pasti keinginanku dipenuhinya, Masya Allah, mudah-mudahan Allah memuliakannya Ibuku baik di dunia maupun di akhirat nanti.
Pernah suatu waktu siang ketika itu aku sedang merengek-rengek dan menangis dengan keras karena permintaanku tidak dipenuhi oleh Ibu, tiba-tiba motor Ayah masuk ke dalam halaman rumah dan spontan saking takutnya aku langsung mencoba menghentikan tangisku yang begitu kencang dengan tiba-tiba serta menghapus air mataku segera sehingga badanku terguncang-guncang dan berbunyi seperti orang tersedak makanan,"ugh, ugh, ugh".
Ibuku hanya geleng-geleng kepala saja menyaksikan tingkah lakuku pada saat itu, yang hanya takut pada sosok ayah saja.
Namun ketakutanku juga membawa keuntungan, waktu itu aku harus masuk TK, tetapi orang tuaku kebetulan tidak punya biaya, sehingga ayahku lah yang mengajariku membaca, menulis dan berhitung. Dengan ketakutanku dan ketegasannya mengajar, membuat aku pandai membaca dan berhitung walaupun belum sekolah.
Bagaimana tidak, sikapnya itu membuatku mati-matian belajar membaca dan berhitung karena kalau tidak aku harus terus mengulang-ulang pelajaran yang dia berikan, berjam-jam, sambil kadang-kadang menggebrak meja atau papan tulis sambil mengomel, membuat aku harus lekas bisa membaca dan berhitung supaya pelajarannya lekas selesai.
Begitu pula ketika pertama kali masuk SD. Aku tak berani masuk ke kelas ketika hanya diantar oleh Ibu. Namun besoknya karena diantar Ayah langsung ke sekolah membuat aku harus berani masuk kelas, kalau tidak wah celaka.
Meskipun begitu, aku bangga karena akulah satu-satunya murid yang diantar Ayahnya.
ehhehehehhhehhehehehhe
Dan aku makin bangga ketika duduk pertama kali di kelas satu, aku satu-satunya murid yang sudah bisa membaca, sehingga Ibu guru pertamaku di sebuah SD di Jakarta jadi sayang padaku. Ah, ayah...dulu dia begitu menakutkan di mataku.
Ada juga sifat ayah, yang sangat menggangguku. Beliau sangat perfeksionis, semua anak-anaknya harus berhasil dan berprestasi paling baik dalam hal prestasi di sekolahnya. Sehingga dalam hal prestasi sekolah anak-anaknya harus nomor satu atau rangking pertama di kelas.
Bila anak-anaknya hanya mendapat ranking dua atau tiga , sudah dapat dipastikan sehabis menerima raport harus rela diceramahi plus dikritik habis-habisan tentang pola belajar anaknya selama ini, khususnya perilaku keseharian anak-anaknya yang dia nilai menjadi penyebabnya.
Yang paling sering terkena hal itu adalah aku, karena sepanjang SD-SMP aku tidak pernah sampai ranking pertama selalu saja mendapat ranking dua atau bahkan rangking tiga.
Hal itu berlangsung terus meski kadang-kadang temanku yang ranking pertama pindah keluar daerah atau ke kelas berbeda pada tahun berikutnya, tetap saja aku tidak pernah berhasil mencapai prestasi puncak. Pernah suatu waktu di kelas 2 SMP aku mendapat ranking kedua dari seluruh siswa sekolah yang jumlahnya sekitar 400 orang,
namun tetap saja tidak ada pujian atau hadiah darinya yang ada tetap saja sehabis terima raport aku diceramahinya, sampai sedih hati kecil ini karena tidak dihargai dan pada akhirnya selalu dibandingkan dengan kakakku yang selalu rangking pertama.
Biasanya yang jadi bahan omelan adalah sikapku sehari-hari dalam menghadapi ulangan di sekolah, yang cenderung santai dan malas. Ini memang sifatku yang angin-anginan dalam belajar, kadang belajar seharian, tetapi lebih banyak tidur dan menghayalkan apa saja.
Aku tak tahu bahwa Ayah dan Ibuku juga sering memujiku kepada saudara-saudaraku, hanya kadang-kadang para Tante dan Om-ku suka menceritakannya kepadaku, ketika aku datang main ke rumah mereka, tapi tidak pernah sekalipun kalimat pujian itu datang dari ayahku, pada waktu itu aku berpikir bahwa khusus buatku tidak ada perilaku baik yang bisa dipuji.
Yang ada hanya kejelekan dan kebandelan-kebandelanku saja, ini yang membuat aku pernah ingin keluar dari rumah saja karena merasa hidupku terlalu diatur. Tidak seperti teman-temanku kebanyakan.
Mereka memiliki orang tua yang tak pernah melarang ini dan itu kepada anak-anaknya. Sehingga anaknya bebas berbuat baik atau nakal di luar rumah. Aku berpikir, bahwa mereka tetap asyik bisa menikmati masa remajanya, bila dibandingkan dengan aku.
Maafkan aku ya Allah….karena telah bersu’udzon kepada ayahku yang begitu perhatian pada masa depanku.
Walaupun begitu, ada juga yang membuat aku sering kangen pada ayahku dulu, saat ia libur dari tugas-tugasnya. Ia sering membuatkan aku mainan. Seperti mobil-mobilan dari jeruk bali, ketapel dari batang pohon, layangan dari kertas koran, topi dari kalender bekas dan lainnya, pokoknya ayahku ini super kreatif. Benda apapun bisa jadi mainan buatku.
Mungkin karena dulu kakekku hidupnya susah, jadi ayahku terbiasa membuat sendiri mainannya. Mainan-mainan inilah yang membuat anak lain sering betah main di rumahku, karena mereka ingin juga dibuatkan mainan sepertiku, yang tidak bisa dibeli dimanapun serta tidak dapat dilakukan oleh ayah mereka.
Bila diingat-ingat lagi, seiring bertambahnya usiaku, Ayah sudah tidak menggunakan kekerasan lagi dalam mengajar anak-anaknya.
Sosok dan karakter ayah berubah menjadi ayah yang senang bercerita penuh filsafat mulai tercipta di hadapanku. Kemarahannya hanya ada, bila anak-anaknya sudah melanggar dalam hal prestasi sekolah, tata krama, dan sopan santun. Seingatku, sejak masuk SMP, anak-anaknya sudah tidak pernah dipukul, apalagi mendapat kekerasan fisik yang berlebihan.
Semasa SMU hubunganku dengan ayah semakin baik dan akrab saja. Kala itu ayah sudah memperlakukanku layaknya orang dewasa. Ayahku sudah tidak mempersoalkan lagi tentang prestasi belajar anaknya, ia pernah bilang bahwa prestasiku di SMA adalah urusanku pribadi dan ia tidak akan mencampurinya, ia hanya memberi petunjuk seperlunya saja.
Ia mempersilahkan aku untuk melihat dunia luar secara benar dan seutuhnya. Di masa-masa ini barulah kutahu maksud kediktatoran ayahku di masa lalu adalah untuk membentuk karakter anak-anaknya, khususnya aku anaknya yang nomor dua. Yang memang berkarakter keras, pembangkang, dan cenderung nakal.
Kini, kutahu bahwa ayah mendidikku untuk mempunyai disiplin, sopan santun, etos kerja yang bertanggung jawab, dan mampu mengerjakan tugas sehari-hari di rumah tanpa bergantung kepada sosok pembantu.
Agar kelak kami mampu bersaing secara baik dalam kehidupan, kemudian bertanggung jawab pada tugas yang dibebankan, dan dapat menghargai orang-orang kecil di sekeliling kami.
Ini juga kurasakan saat ini, di kala tidak adanya pembantu di rumah tangga di rumahku, aku mampu membantu meringankan beban istri. Karena telah terbiasa dulunya mengepel, mencuci piring dan pekerjaan rumah lainnya.
Aku juga ingat masa-masa lalu, ketika ia rela kehilangan kesempatan untuk mencurahkan kasih sayang dan cintanya kepadaku demi bekerja menjalankan tugas negara secara penuh tanggung jawab sejak dinginnya shubuh masih menusuk kesunyian, saat aku masih tertidur, hingga malam yang larut, ketika aku sudah terlelap, belum lagi harus mendengarkan problem keluarga beserta tingkah laku anak-anaknya.
Baru sekarang pula kusadari bahwa ia menitipkan kasih sayangnya padaku, lewat kasih sayang Ibu yang lebih banyak waktunya di rumah agar terjadi keseimbangan keluarga dengan seorang ayah yang tegas dan Ibu yang lemah lembut. Kini juga kutahu, ia lakukan semua demi aku, anaknya, agar menjadi anak yang berguna dan berbakti, kelak di masa dewasanya.
Semua peristiwa-peristiwa masa kecilku itu terbayang lagi, tak terasa muncul buliran-buliran hangat membasahi pipiku, terbayang begitu banyak dosa yang kuperbuat kepada kedua orangtuaku yang aku cintai, di masa lalu dan prasangka-prasangka buruk terhadap Ayahku, astagfirullahal adzhim......
Peristiwa itu membuat aku teringat akan peringatan Allah SWT tentang kewajiban kita untuk berbakti dan berbuat baik kepada kedua orangtua meski perbuatan orang tua kita berkenan di hati ataupun tidak, karena sebagai anak kita tahu jikalau perbuatan orang tua kita itu akan berguna buat kita di masa yang akan datang .
Dalam surat Al Isro' ayat 23-24 Allah SWT berfirman : "Dan Robbmu telah mewajibkan agar kamu tidak beribadah kecuali kepadaKu dan berbuat baiklah kepada kedua orang tua."
Semoga Allah SWT senantiasa memberi rahmat dan barakahnya kepada orang tuaku, serta semoga Allah juga memberikan imbalan pahala yang setimpal atas usahanya mendidik anak-anaknya selama ini.
semoga kisah sederhana ini bermanfaat buat kita,,
Dongeng Aini ........
Dulu
sebelum saya terlelap saya selalu mendengarkan dongeng dari orang yang
saya cintai beliau adalah Ayah saya,tapi kini beliau sudah berpulang
kepada-Nya,,Semoga Allah Mengumpulkan nya Bersama orang-orang soleh
Aamiin......
ini adalah sebuah dongeng dan mungkin menurut kalian dongeng ini untuk anak-anak tapi insyallah setelah kalian membaca nya kalian akan tahu apa arti orang-oarang yang berada di dekat kita?
yuk simak ..............
Karena sangat marah, Ana segera meninggalkan rumah tanpa membawa apapun.
Saat berjalan di suatu jalan, ia baru menyadari bahwa ia sama sekali tdk membawa uang.
Saat menyusuri sebuah jalan, ia melewati sebuah kedai bakmi dan ia mencium harumnya aroma masakan.
Ia ingin sekali memesan semangkuk bakmi, tetapi ia tdk mempunyai uang.
Pemilik kedai melihat Ana berdiri cukup lama di depan kedainya, lalu berkata “Nona, apakah engkau ingin memesan semangkuk bakmi?”
” Ya, tetapi, aku tdk membawa uang” jawab Ana dengan malu-malu
“Tidak apa-apa, aku akan mentraktirmu” jawab si pemilik kedai. “Silahkan duduk, aku akan memasakkan bakmi untukmu”.
Tidak lama kemudian, pemilik kedai itu mengantarkan semangkuk bakmi.
Ana segera makan beberapa suap, kemudian air matanya mulai berlinang.
“Adaapa nona?” Tanya si pemilik kedai.
“tidak apa-apa” aku hanya terharu jawab Ana sambil mengeringkan air matanya.
“Bahkan, seorang yang baru kukenal pun memberi aku semangkuk bakmi !, tetapi,…
ibuku sendiri, setelah bertengkar denganku, mengusirku dari rumah dan mengatakan kepadaku agar jangan kembali lagi ke rumah”
“Kau, seorang yang baru kukenal, tetapi begitu peduli denganku dibandingkan dengan ibu kandungku sendiri” katanya kepada pemilik kedai
Pemilik kedai itu setelah mendengar perkataan Ana, menarik nafas panjang dan berkata
“Nona mengapa kau berpikir seperti itu? Renungkanlah hal ini, aku hanya memberimu semangkuk bakmi dan kau begitu terharu. Ibumu telah memasak bakmi dan nasi utukmu saat kau kecil sampai saat ini, mengapa kau tidak berterima kasih kepadanya? Dan kau malah bertengkar dengannya”
Ana, terhenyak mendengar hal tsb.
“Mengapa aku tdk berpikir ttg hal tsb? Utk semangkuk bakmi dr org yg baru kukenal, aku begitu berterima kasih, tetapi kepada ibuku yg memasak untukku selama bertahun-tahun, aku bahkan tidak memperlihatkan kepedulianku kepadanya. Dan hanya karena persoalan sepele, aku bertengkar dengannya.
Ana, segera menghabiskan bakminya, lalu ia mnguatkan dirinya untuk segera pulang ke rumahnya.
Saat berjalan ke rumah, ia memikirkan kata-kata yg hrs diucapkan kpd ibunya.
Begitu sampai di ambang pintu rumah, ia melihat ibunya dengan wajah letih dan cemas.
Ketika bertemu dengan Ana, kalimat pertama yang keluar dari mulutnya adalah “Ana kau sudah pulang, cepat masuklah, aku telah menyiapkan makan malam dan makanlah dahulu sebelum kau tidur, makanan akan menjadi dingin jika kau tdk memakannya sekarang”
Pada saat itu Ana tdk dapat menahan tangisnya dan ia menangis dihadapan ibunya.
Sekali waktu, kita mungkin akan sangat berterima kasih kpd org lain disekitar kita untuk suatu pertolongan kecil yang diberikan kepada kita.
Tetapi kpd org yang sangat dekat dengan kita (keluarga) khususnya orang tua kita, kita harus ingat bahwa kita berterima kasih kepada mereka seumur hidup kita.
ini adalah sebuah dongeng dan mungkin menurut kalian dongeng ini untuk anak-anak tapi insyallah setelah kalian membaca nya kalian akan tahu apa arti orang-oarang yang berada di dekat kita?
yuk simak ..............
Karena sangat marah, Ana segera meninggalkan rumah tanpa membawa apapun.
Saat berjalan di suatu jalan, ia baru menyadari bahwa ia sama sekali tdk membawa uang.
Saat menyusuri sebuah jalan, ia melewati sebuah kedai bakmi dan ia mencium harumnya aroma masakan.
Ia ingin sekali memesan semangkuk bakmi, tetapi ia tdk mempunyai uang.
Pemilik kedai melihat Ana berdiri cukup lama di depan kedainya, lalu berkata “Nona, apakah engkau ingin memesan semangkuk bakmi?”
” Ya, tetapi, aku tdk membawa uang” jawab Ana dengan malu-malu
“Tidak apa-apa, aku akan mentraktirmu” jawab si pemilik kedai. “Silahkan duduk, aku akan memasakkan bakmi untukmu”.
Tidak lama kemudian, pemilik kedai itu mengantarkan semangkuk bakmi.
Ana segera makan beberapa suap, kemudian air matanya mulai berlinang.
“Adaapa nona?” Tanya si pemilik kedai.
“tidak apa-apa” aku hanya terharu jawab Ana sambil mengeringkan air matanya.
“Bahkan, seorang yang baru kukenal pun memberi aku semangkuk bakmi !, tetapi,…
ibuku sendiri, setelah bertengkar denganku, mengusirku dari rumah dan mengatakan kepadaku agar jangan kembali lagi ke rumah”
“Kau, seorang yang baru kukenal, tetapi begitu peduli denganku dibandingkan dengan ibu kandungku sendiri” katanya kepada pemilik kedai
Pemilik kedai itu setelah mendengar perkataan Ana, menarik nafas panjang dan berkata
“Nona mengapa kau berpikir seperti itu? Renungkanlah hal ini, aku hanya memberimu semangkuk bakmi dan kau begitu terharu. Ibumu telah memasak bakmi dan nasi utukmu saat kau kecil sampai saat ini, mengapa kau tidak berterima kasih kepadanya? Dan kau malah bertengkar dengannya”
Ana, terhenyak mendengar hal tsb.
“Mengapa aku tdk berpikir ttg hal tsb? Utk semangkuk bakmi dr org yg baru kukenal, aku begitu berterima kasih, tetapi kepada ibuku yg memasak untukku selama bertahun-tahun, aku bahkan tidak memperlihatkan kepedulianku kepadanya. Dan hanya karena persoalan sepele, aku bertengkar dengannya.
Ana, segera menghabiskan bakminya, lalu ia mnguatkan dirinya untuk segera pulang ke rumahnya.
Saat berjalan ke rumah, ia memikirkan kata-kata yg hrs diucapkan kpd ibunya.
Begitu sampai di ambang pintu rumah, ia melihat ibunya dengan wajah letih dan cemas.
Ketika bertemu dengan Ana, kalimat pertama yang keluar dari mulutnya adalah “Ana kau sudah pulang, cepat masuklah, aku telah menyiapkan makan malam dan makanlah dahulu sebelum kau tidur, makanan akan menjadi dingin jika kau tdk memakannya sekarang”
Pada saat itu Ana tdk dapat menahan tangisnya dan ia menangis dihadapan ibunya.
Sekali waktu, kita mungkin akan sangat berterima kasih kpd org lain disekitar kita untuk suatu pertolongan kecil yang diberikan kepada kita.
Tetapi kpd org yang sangat dekat dengan kita (keluarga) khususnya orang tua kita, kita harus ingat bahwa kita berterima kasih kepada mereka seumur hidup kita.
ku mencintaMu lebih dari apapun
MENCINTAI-MU SEPENUH HATI
Sahabat yang di rahmati Allah,
pernahkah kita merasa jatuh cinta………
pernahkah kita merasa melayang dibuai oleh CINTA…..
tidur tak nyenyak
makan pun tak enak
ingin selalu tersenyum
ingin selalu mengingat “si dia”
pujaan hati kita…..
yang ada di pikiran kita hanyalah dia
dia….
dan dia…..
apapun yang kita kerjakan, selalu yang terbayang adalah “si dia”
betapa indahnya jatuh cinta
apalagi, saat dia membalas cinta kita…..
bagaimana rasanya sahabat???
indah sekali bukan….
ya,
saat cinta berbalas,
dunia terasa milik berdua…..
ingin rasanya berbuat yang terbaik untuk “si dia”
ingin rasanya selalu menyenangkan “si dia”
apapun yang “dia” pinta, kan kita penuhi
“dia” bagaikan cahaya yang selalu menerangi jalan kita….
Sahabat,
begitu indahnya jatuh cinta
hingga kita tak sanggup berkata-kata
selalu yang ada di kepala kita, hanya dia
dia, dan dia….
hanya dia yang mengerti kita,
hanya dia yang selalu bersama kita
hanya dia…….
“dia” bagaikan darah kita
bagaikan jantung kita, yang melengkapi jiwa kita
“dia”, begitu sempurna di mata kita…..
Sahabat,
alangkah indahnya jika kita jatuh cinta pada Allah
di setiap langkah, kita mengingatnya……
di setiap hembusan nafas,
di setiap hitungan waktu…..
Sahabat,
mencintai Allah, kita tidak akan bertepuk sebelah tangan
Allah akan selalu membalas cinta kita
Allah akan selalu mengabulkan apa yang kita pinta
Sahabat,
dengan mencintai Allah, pengorbanan kita tak akan sia-sia
hati kita tak akan pernah tersakiti
hati kita tak akan pernah dikecewakan
kita tak akan merugi
dan Allah akan selalu berada dimanapun kita berada…..
cinta Allah pada kita tak akan pernah mati
selama kita mencintai Allah dengan sepenuh hati
Sahabat,
mecintai Yang Maha Mulia, akan membuat kita menjadi mulia
mencintai Yang Maha Kasih Sayang, akan membuat kita dicintai oleh mahkluk-Nya
Sahabat,
tempatkanlah Allah di tempat yang terhormat di relung hati kita
cintailah Allah dengan sepenuh jiwa
dengan sepenuh hati
tanamkanlah selalu kalimat “LAA ILLAHAILALLAH” di hati kita
tiada Ilah selain Allah
tiada yang sangat kita cintai selain Allah
tiada yang sangat kita rindu selain Allah
tiada tempat untuk berlindung selain Allah
tiada yang kita sembah selain Allah
QS Al Baqarah 165 : “……….adapun orang-orang yang beriman sangat besar cintanya kepada Allah……”
Sahabat,
mari kita mencintai Allah lebih dari apapun……
Sahabat yang di rahmati Allah,
pernahkah kita merasa jatuh cinta………
pernahkah kita merasa melayang dibuai oleh CINTA…..
tidur tak nyenyak
makan pun tak enak
ingin selalu tersenyum
ingin selalu mengingat “si dia”
pujaan hati kita…..
yang ada di pikiran kita hanyalah dia
dia….
dan dia…..
apapun yang kita kerjakan, selalu yang terbayang adalah “si dia”
betapa indahnya jatuh cinta
apalagi, saat dia membalas cinta kita…..
bagaimana rasanya sahabat???
indah sekali bukan….
ya,
saat cinta berbalas,
dunia terasa milik berdua…..
ingin rasanya berbuat yang terbaik untuk “si dia”
ingin rasanya selalu menyenangkan “si dia”
apapun yang “dia” pinta, kan kita penuhi
“dia” bagaikan cahaya yang selalu menerangi jalan kita….
Sahabat,
begitu indahnya jatuh cinta
hingga kita tak sanggup berkata-kata
selalu yang ada di kepala kita, hanya dia
dia, dan dia….
hanya dia yang mengerti kita,
hanya dia yang selalu bersama kita
hanya dia…….
“dia” bagaikan darah kita
bagaikan jantung kita, yang melengkapi jiwa kita
“dia”, begitu sempurna di mata kita…..
Sahabat,
alangkah indahnya jika kita jatuh cinta pada Allah
di setiap langkah, kita mengingatnya……
di setiap hembusan nafas,
di setiap hitungan waktu…..
Sahabat,
mencintai Allah, kita tidak akan bertepuk sebelah tangan
Allah akan selalu membalas cinta kita
Allah akan selalu mengabulkan apa yang kita pinta
Sahabat,
dengan mencintai Allah, pengorbanan kita tak akan sia-sia
hati kita tak akan pernah tersakiti
hati kita tak akan pernah dikecewakan
kita tak akan merugi
dan Allah akan selalu berada dimanapun kita berada…..
cinta Allah pada kita tak akan pernah mati
selama kita mencintai Allah dengan sepenuh hati
Sahabat,
mecintai Yang Maha Mulia, akan membuat kita menjadi mulia
mencintai Yang Maha Kasih Sayang, akan membuat kita dicintai oleh mahkluk-Nya
Sahabat,
tempatkanlah Allah di tempat yang terhormat di relung hati kita
cintailah Allah dengan sepenuh jiwa
dengan sepenuh hati
tanamkanlah selalu kalimat “LAA ILLAHAILALLAH” di hati kita
tiada Ilah selain Allah
tiada yang sangat kita cintai selain Allah
tiada yang sangat kita rindu selain Allah
tiada tempat untuk berlindung selain Allah
tiada yang kita sembah selain Allah
QS Al Baqarah 165 : “……….adapun orang-orang yang beriman sangat besar cintanya kepada Allah……”
Sahabat,
mari kita mencintai Allah lebih dari apapun……
Jgn mau tergoda dgn cowok yg seperti ini
DARI COWOK
Hai cewek, ups..!
Oh Assalamu’alaikum ukh, salam ukhuwah..!
Haha saya hanya niru apa yang biasa ikhwan yang ucapkan kepada ukhti.. hmm untuk nyebutnya kadang saya ga bener maklumlah bahasa Arab saya kan ga pernah belajar..baca Iqro aja plentat-plentot.. tapi yang penting keliatan kalo saya ikhwan deh...
...
Kenapa kalian bisa begitu mempesona dibalik pakaian besar kalian..?
Saya ga pernah bisa ngerti itu, padahal enakan kalo saya liat cewek baju ketat with short pant uhuuuyyy … apalagi bodi dan mukanya lumayan, yah paling enggak bisa dibanggain kalo diajak jalan. Tapi melihat kalian dengan pakaian besar kalian membuat saya tertarik
Sangat tertarik, apakah dibalik itu semua tubuhmu kudisan? Haha… saya rasa enggak, muka kalian begitu bersih dan kalian sepertinya ga mudah untuk ditaklukkan, dan bener juga kalian begitu susah ditaklukkan. Kenapa bisa sih?Gak mungkin gara-gara jubah guede yang kalian pake kan?
Kau tau, untuk mendapatkan wanita kebanyakan diluar sana begitu mudahnya, saya ajak makan bareng udah bisa cium pipi, saya ajak nonton minimal dapet kissing kalo udah beli coklat dan bunga berarti saya boleh petting dan haha.. ga perlu diceritakan kelanjutannya, yang pasti kalo udah bosen tinggal selingkuh aja, ketahuan juga bodo, tinggal cari lagi.
Hei manis, tahukah sealim apapun kalian , saya udah tau kelemahan wanita, karena kalo saya ga tau kelemahan kalian begitu susah mendekati kalian. Hmm… kenapa saya ajak kenalan langsung lu nolak? Minta nomor telepon apalagi? Hadoh susah juga nih, walaupun saya dapet nomor telepon lu, lu juga ga mau bales ataupun angkat telepon saya.
Tapi saya tau, seperti yang kalian bilang dimana ada niat pasti Allah kasih jalan, dan saya udah niat harus bisa menaklukkan kalian . Dan aha! Ternyata begini cara menaklukkan kalian, ternyata kalian disebut akhwat dan yang cowoknya disebut ikhwan, walaupun lidah saya ga biasa ngucapinnya.
Mulailah saya menelusuri apa itu ikhwan?. Hmm… orang yang kerjaannya ngaji, pake celana ngatung, yah kalo punya jenggot tipis juga gapapa, hoho.. itu mudah saya lakukan, lalu apalagi?hmm… cara ngomongnya lain, kalo ngobrol ama lawan jenis nunduk (apa cari duit jatoh?), entahlah yang penting saya ikut dulu
Dalam waktu dua minggu berubahlah saya seperti ikhwan, plus facebook dan blog saya terlihat islami, dan mulailah saya mencoba mendekati kalian. Ingatkah pertama kali kita kenalan? Saya ucapkan hadist sebagai ukhuwah kita, dengan manis saya bilang “Salam ukhuwah yaa ukhti” , dan kau balas gitu juga.
Mulailah jerat itu saya pasang, kau berani kasih nomor telepon ke saya, dengan itu saya bisa sms kau dini hari untuk sholat tahajud, padahal saya ga sholat dan kebetulan ada petandingan sepakbola haha… sambil nyelam nyari ikan, kan saya kucing air! Hmm… memang susah juga menaklukkan kau, saya harus berkorban banyak nih.
Mulailah saya menelpon buat berdiskusi dan tukar pikiran , tentu aja saya juga stanby di internet biar saya bisa cari jawabannya di internet. Oh saya baru tahu ada namanya kegiatan keagamaan dikampus, ya udah saya juga ikut deh dan duduk deket tirai pembatas, siapa tau kebetulan kau bisa liat saya ada .
Pulang ngaji saya coba ajak pulang bareng naik motor , dengan alesan udah malem gag baek kalo pulang sendiri, haha… kau mau, Yes ! Haha.. ternyata ga terlalu sulit untuk dekat dengan kau, hanya cukup memasang topeng yang kau suka dan kau akan luluh, tinggal saya serang kelemahan setiap wanita yaitu kupingnya.
Walaupun banyak kata-kata yang ga ngerti, tapi saya yakin ini bentuk rayuan maut buat kau, hehe… emang aneh sih sms padahal gag ada kata-kata yang ngerayu misal INU IMU ILU atau sebagainya tapi Cuma kutipan hadist ama Qur’an plus kata-kata bijak dan penyemangat, tapi kenapa bisa bikin kalian luluh? Dasar wanita!
Tahukah kau, saat kau memakai kaus kaki yang terlalu pendek atau bahkan ga sama sekali, terlihatlah betis mu yang indah itu disaat mengendarai motor dan berhenti, padahal saya sering lihat betis bahkan paha wanita tapi kenapa lihat yang ini berbeda? Mungkin gara-gara kau umpetin terus.
Saat kau memakai tas ransel , tanpa kau sadari talinya membuat bentuk tubuhmu terlihat, serrrr….slerp hajar bleh! Apalagi kalau ga pake gamis sadar atau enggak bagian pinggang dan pinggul itu ketat karena roknya…hmmm, Yummy! Kata Chio “kapan lagi liat barang mahal di obral” mantap deh hahaha…ga ngeh kan?
Ga itu aja kok, kalo saya liat lu pake baju yang gelap terus pasti saya tegor “Ukh, kok gelap terus? Kan ga cerah, memang lagi berkabung ya?” dan mulailah dengan instingmu yang pandai berdandan kau akan menggunakan warna cerah agar dilihat oleh saya, haha… lumayan pemandangan bagus buat orang lain bisa saya nikmatin.
Apalagi kalau kalian udah berani pajang muka di internet hahahai… biasanya lebih mudah dibujuk tuh hehehe, tapi gag seru dengan yang itu, saya mau incer yang bener-bener tertutup , pasti lebih tertantang, kapan lagi sih saya bisa menaklukan cewek eh akhwat kek gitu? Suatu prestasi tersendiri dan naikin derajat sayalah .
Sial, kenapa ga ada pacaran islami , pacarannya di masjid gitu kalo gag pacaran lagi demo di jalanan, tapi saya ga nyerah kok, kenapa saya ga coba ta’aruf aja dulu, yah khitbah juga jadi deh, dengan alasan ntar aja saya nikahin kalo udah lulus kuliah dan udah dapet kerja mapan plus kendaraan dan rumah sendiri.
Biarin lama, yang penting saya kek janji dulu , dengan gitu saya bisa tuker biodata, bisa smsan, teleponan, bahkan chatting pake webcam malem-malem haha… ternyata kau tetap wanita yang mempunyai hati yang lemah, sehingga mudah luluh dengan apapun, ahh… untung –untung saya bisa melakukan lebih dengan ini, dan saya yakin bisa!
Saya tau setebal apapun iman kau, hati kau tetap lemah, dan mudah luluh dan saya akan terus mengintai dari situ, mencari celah untuk masuk dan menaikkan pasaran saya sebagai orang yang pernah pacarin wanita yang terkenal alim, hahaha… siapin dirimu!
..so..kita harus Menjaga diri kita ya ukhti..jangan Mau terGODA dengan cowok seperti itu,, apalagi percaya dengan ta'aruf yang MAIN MAIN saja!! bentengi diri kita.,,!!
Hai cewek, ups..!
Oh Assalamu’alaikum ukh, salam ukhuwah..!
Haha saya hanya niru apa yang biasa ikhwan yang ucapkan kepada ukhti.. hmm untuk nyebutnya kadang saya ga bener maklumlah bahasa Arab saya kan ga pernah belajar..baca Iqro aja plentat-plentot.. tapi yang penting keliatan kalo saya ikhwan deh...
...
Kenapa kalian bisa begitu mempesona dibalik pakaian besar kalian..?
Saya ga pernah bisa ngerti itu, padahal enakan kalo saya liat cewek baju ketat with short pant uhuuuyyy … apalagi bodi dan mukanya lumayan, yah paling enggak bisa dibanggain kalo diajak jalan. Tapi melihat kalian dengan pakaian besar kalian membuat saya tertarik
Sangat tertarik, apakah dibalik itu semua tubuhmu kudisan? Haha… saya rasa enggak, muka kalian begitu bersih dan kalian sepertinya ga mudah untuk ditaklukkan, dan bener juga kalian begitu susah ditaklukkan. Kenapa bisa sih?Gak mungkin gara-gara jubah guede yang kalian pake kan?
Kau tau, untuk mendapatkan wanita kebanyakan diluar sana begitu mudahnya, saya ajak makan bareng udah bisa cium pipi, saya ajak nonton minimal dapet kissing kalo udah beli coklat dan bunga berarti saya boleh petting dan haha.. ga perlu diceritakan kelanjutannya, yang pasti kalo udah bosen tinggal selingkuh aja, ketahuan juga bodo, tinggal cari lagi.
Hei manis, tahukah sealim apapun kalian , saya udah tau kelemahan wanita, karena kalo saya ga tau kelemahan kalian begitu susah mendekati kalian. Hmm… kenapa saya ajak kenalan langsung lu nolak? Minta nomor telepon apalagi? Hadoh susah juga nih, walaupun saya dapet nomor telepon lu, lu juga ga mau bales ataupun angkat telepon saya.
Tapi saya tau, seperti yang kalian bilang dimana ada niat pasti Allah kasih jalan, dan saya udah niat harus bisa menaklukkan kalian . Dan aha! Ternyata begini cara menaklukkan kalian, ternyata kalian disebut akhwat dan yang cowoknya disebut ikhwan, walaupun lidah saya ga biasa ngucapinnya.
Mulailah saya menelusuri apa itu ikhwan?. Hmm… orang yang kerjaannya ngaji, pake celana ngatung, yah kalo punya jenggot tipis juga gapapa, hoho.. itu mudah saya lakukan, lalu apalagi?hmm… cara ngomongnya lain, kalo ngobrol ama lawan jenis nunduk (apa cari duit jatoh?), entahlah yang penting saya ikut dulu
Dalam waktu dua minggu berubahlah saya seperti ikhwan, plus facebook dan blog saya terlihat islami, dan mulailah saya mencoba mendekati kalian. Ingatkah pertama kali kita kenalan? Saya ucapkan hadist sebagai ukhuwah kita, dengan manis saya bilang “Salam ukhuwah yaa ukhti” , dan kau balas gitu juga.
Mulailah jerat itu saya pasang, kau berani kasih nomor telepon ke saya, dengan itu saya bisa sms kau dini hari untuk sholat tahajud, padahal saya ga sholat dan kebetulan ada petandingan sepakbola haha… sambil nyelam nyari ikan, kan saya kucing air! Hmm… memang susah juga menaklukkan kau, saya harus berkorban banyak nih.
Mulailah saya menelpon buat berdiskusi dan tukar pikiran , tentu aja saya juga stanby di internet biar saya bisa cari jawabannya di internet. Oh saya baru tahu ada namanya kegiatan keagamaan dikampus, ya udah saya juga ikut deh dan duduk deket tirai pembatas, siapa tau kebetulan kau bisa liat saya ada .
Pulang ngaji saya coba ajak pulang bareng naik motor , dengan alesan udah malem gag baek kalo pulang sendiri, haha… kau mau, Yes ! Haha.. ternyata ga terlalu sulit untuk dekat dengan kau, hanya cukup memasang topeng yang kau suka dan kau akan luluh, tinggal saya serang kelemahan setiap wanita yaitu kupingnya.
Walaupun banyak kata-kata yang ga ngerti, tapi saya yakin ini bentuk rayuan maut buat kau, hehe… emang aneh sih sms padahal gag ada kata-kata yang ngerayu misal INU IMU ILU atau sebagainya tapi Cuma kutipan hadist ama Qur’an plus kata-kata bijak dan penyemangat, tapi kenapa bisa bikin kalian luluh? Dasar wanita!
Tahukah kau, saat kau memakai kaus kaki yang terlalu pendek atau bahkan ga sama sekali, terlihatlah betis mu yang indah itu disaat mengendarai motor dan berhenti, padahal saya sering lihat betis bahkan paha wanita tapi kenapa lihat yang ini berbeda? Mungkin gara-gara kau umpetin terus.
Saat kau memakai tas ransel , tanpa kau sadari talinya membuat bentuk tubuhmu terlihat, serrrr….slerp hajar bleh! Apalagi kalau ga pake gamis sadar atau enggak bagian pinggang dan pinggul itu ketat karena roknya…hmmm, Yummy! Kata Chio “kapan lagi liat barang mahal di obral” mantap deh hahaha…ga ngeh kan?
Ga itu aja kok, kalo saya liat lu pake baju yang gelap terus pasti saya tegor “Ukh, kok gelap terus? Kan ga cerah, memang lagi berkabung ya?” dan mulailah dengan instingmu yang pandai berdandan kau akan menggunakan warna cerah agar dilihat oleh saya, haha… lumayan pemandangan bagus buat orang lain bisa saya nikmatin.
Apalagi kalau kalian udah berani pajang muka di internet hahahai… biasanya lebih mudah dibujuk tuh hehehe, tapi gag seru dengan yang itu, saya mau incer yang bener-bener tertutup , pasti lebih tertantang, kapan lagi sih saya bisa menaklukan cewek eh akhwat kek gitu? Suatu prestasi tersendiri dan naikin derajat sayalah .
Sial, kenapa ga ada pacaran islami , pacarannya di masjid gitu kalo gag pacaran lagi demo di jalanan, tapi saya ga nyerah kok, kenapa saya ga coba ta’aruf aja dulu, yah khitbah juga jadi deh, dengan alasan ntar aja saya nikahin kalo udah lulus kuliah dan udah dapet kerja mapan plus kendaraan dan rumah sendiri.
Biarin lama, yang penting saya kek janji dulu , dengan gitu saya bisa tuker biodata, bisa smsan, teleponan, bahkan chatting pake webcam malem-malem haha… ternyata kau tetap wanita yang mempunyai hati yang lemah, sehingga mudah luluh dengan apapun, ahh… untung –untung saya bisa melakukan lebih dengan ini, dan saya yakin bisa!
Saya tau setebal apapun iman kau, hati kau tetap lemah, dan mudah luluh dan saya akan terus mengintai dari situ, mencari celah untuk masuk dan menaikkan pasaran saya sebagai orang yang pernah pacarin wanita yang terkenal alim, hahaha… siapin dirimu!
..so..kita harus Menjaga diri kita ya ukhti..jangan Mau terGODA dengan cowok seperti itu,, apalagi percaya dengan ta'aruf yang MAIN MAIN saja!! bentengi diri kita.,,!!
Cinta Ajari aku tentang Cinta
biar nggak bosen sekarang saya bikin artikel yang berjudul Cinta hihihihihi,,,pasti banyak yang bertanya apa seh cinta ?
yuk kita baca......setelah kalian membaca pasti kalian menemukan jawaban nya,,,makanya baca ampe abis yach.....
Yuk mulai membaca...........
Selimut malam tersingkap perlahan, sambut pagi cerahkan hari yang kelabu, memikul nestapa yang tiada berepisode, merangkai tanya yang tak terjamah jawaban, diri yang kelana bersajadah kusam, iringi zikir, mengayuh harap menembus batas alam, walau damai enggan berpihak lantaran jiwa terkalam pilu dalam nuansa yang semakin gelap.
Kupandang langit yang tak terbatas, semakin dipandang semakin tak terpandang. Kujalani hidup dengan kehendak yang ada, semakin kujalani semakin tak berkehendak.
Terjagalah jiwa dalam irama kesadaran, ternyata aku salah memahami cinta, aku keliru menyandarkan jiwa.
Tuhan ajari aku tentang Cinta dengan Cinta.
Aku paham. Aku tak mungkin mengerti karena Cinta tak dapat di mengerti, banyak manusia merasa mengerti, semakin merasa semakin tak mengerti. Diantara mereka ada yang mengatasnamakan cinta lalu membangun rumah tangga diatas cinta, namun kemudian mereka bergunjing, ribut dan saling menyakiti. Kemana kini perginya Cinta..?
Saudaraku... Aku ingin berbisik, mungkin itu lebih membuatmu mendengar karena aku bersuara dalam kelembutan. Lihatlah, betapa diluar sana mereka bersuara dalam semangat yang berapi-api tapi suara mereka tak didengar. Mereka mungkin harus berbisik tapi mereka tidak percaya karena bagi mereka kerasnya suara, menggelegarnya nada bicara, itu adalah kekuatan. Pahamkah mereka kalau itu bukanlah kekuatan.? Karena kekuatan itu ada dalam Cinta, dan Cinta itu mengalir dalam irama kelembutan.
”Saya selalu menempatkan Tuhan sebagai nomor satu,” Respon sobit saya.
Tanpa nomor satu, Tuhan tetaplah satu, olehnya jangan diberi nomor, karena bertendensi pada urutan nomor yang lainnya. Tuhan tidak bisa disejajarkan walau dengan nomor yang teratas sekalipun. Olehnya jalanilah hidupmu dengan hati, mengalir dalam irama alam, maka kamu akan merasakan Cinta.
Suatu hari plato bertanya pada gurunya Socrates
”Guru ajari saya Cinta.”
Sang guru lantas menyuruhnya pergi kedalam hutan untuk mencari sebatang ranting yang dianggap paling lurus, tapi ingat syaratnya adalah ; ”satu kali memilih dan jangan kembali pada pilihan yang lalu.”
Plato menelusuri hutan dan mencoba mencari ranting kayu yang dianggap lurus. Pertama dia menemukan sebuah ranting yang pas dihatinya, tetapi kemudian dia membuangnya karena berfikir masih akan ada ranting-ranting didepan sana yang lebih baik dan lurus, dan juga karena hutan yang masih begitu luas. Semakin jauh plato berjalan Ia hanya mengulang adegan yang sama seperti ranting yang pertama kali Ia temukan, Ia pun kembali ke gurunya dengan tidak membawa sebatang rantingpun.
Didepan gurunya Ia menuturkan kalau Ia tidak menemukan apa-apa. Sebenarnya plato sudah mendapati beberapa ranting yang menurutnya lurus, tetapi Ia berfikir masih akan ada ranting lain yang lebih baik didepan, dan ketika Ia sampai pada batas hutan Ia baru menyadari kalau Ia tidak menemukan apa-apa, Ia teringat dengan beberapa ranting sebelumnya yang pas dihatinya maka terlintas keinginan untuk kembali kebelakang dan mengambilnya, akan tetapi Ia teringat pesan gurunya ” Jangan kembali pada pilihan yang lalu” yakni pilihan yang sudah terlewatkan. Gurunya pun bertutur ;
Guru :
Itulah Cinta. Seharusnya kamu tempatkan Cinta dihatimu untuk kamu rasakan, akan tetapi kamu menempatkannya pada nalar logikamu, olehnya kamu tidak menemukan apa-apa.”
Realitasnya adalah, betapa manusia terlalu memilih pada sisi nalar sehingga waktu mereka habis hanya untuk membandingkan segala sesuatu tanpa pernah berhenti untuk merasakan sesaat akan suatu keadaan dengan suka cita, selanjutnya merekapun luput dari keinginan berterimakasih pada alam semesta.
Disisi lain, manusia dalam mencari pasangan hidupnya terlalu terobsesi pada standar-standar ketetapan yang diciptakan oleh alam pikirnya yang lahir dari interaksi indra dan egosentris dan membuat manusia lebih banyak memilih dan memilah namun sedikit dalam rasa, akhirnya banyak yang tidak menemukan pasangan hidupnya. Jika sudah diambang batas usia, merekapun semakin gelisa. Lantas haruskah mereka meraih sembarang ranting yang ada?
Pada sebuah kesempatan yang lain, Plato kembali bertanya pada gurunya ;
”Guru, Ajari saya tentang perkawinan.”
Sang guru lantas menyuruhnya pergi kedalam hutan untuk menemukan sebatang pohon yang dianggap paling rindang dan lebat, syaratnya adalah sama dengan ketika Plato mencari ranting yang lurus.
Plato menelusuri hutan dan mencoba mencari pohon yang paling lebat dan rindang menurutnya. Setelah menemukan sebatang pohon yang pas dihatinya Ia pun kembali menghadap gurunya. Ia menyampaikan kalau Ia sudah menemukan pohon yang rindang dan lebat, akan tetapi ada yang aneh dalam perjalanan pulang, yakni plato melihat beberapa pohon lainnya yang ternyata lebih lebat, lebih rindang dan lebih indah dari pilihan dia sebelumnya, terlintas keinginan untuk merubah pilihannya akan tetapi Ia teringat akan pesan gurunya yakni ; ”hanya satu kali memilih”, gurunyapun bertutur ;
Guru :
Itulah perkawinan, seharusnya kamu menjalankannya dengan hati sehingga dapat merasakan makna dari perkawinan, tetapi kamu menjalankannya denga logika pikiranmu, olehnya kamu sibuk membandingkan apa yang kamu miliki dengan berbagai hal diluar sana termasuk pasangan hidupmu.
Realitasnya adalah betapa manusia menjalani hidup yang dikendalikan oleh akal pikiran yang terproses dari interaksi indrawi, maka lahirlah perbandingan akan apa yang ada pada pasangan hidupnya dengan yang ada pada sosok yang lain, ini adalah sebagian dari sebuah awal akan lahirnya berbagai kegagalan dalam rumah tangga, yang umumnya berdalil pada alasan semu dan naif ”Ketidak-Cocokan”.
Tidak cocok hadir karena proses logika dan nalar, sementara hati adalah sumber tautan Cinta dari sumber Cinta sejati. Hati yang tercahayakan akan merespon segala sesuatu dengan kesejukan dan bermuara pada kedamaian.
Nalar merespon segala sesuatu dengan ukuran dan bermuara pada perbedaan, perbedaan inilah yang tidak bisa direspon oleh hati karena hati telah karam dalam kegelapan, hati yang tidak pernah diasah atau diarahkan untuk menemukan cahayanya.
Saudaraku.. berhentilah sekejap dalam sadar, nikmati desah nafasmu dalam sadar, pejamkan matamu dalam sadar, rasakan dengan kesadaran akan alur nafas itu.. rasakan dan rasakan, pernakah engkau menghitung berapa kali dalam sehari engkau bernafas..? pasti tidak, namun pernakah engkau mensyukuri nafasmu.? pasti jarang.. olehnya rasakan dan syukurilah, ketika anda berada dalam rasa "BERNAFAS" sesungguhnya anda berada dalam realita, itulah fakta akan keberadaan anda, itulah cara merasakan cinta. Selanjutnya tingkatkan RASA itu dengan merasakan apapun kondisi anda saat ini, rasakan dalam kesadaran dan jangan menghakimi, cukup untuk diamati. Mungkin anda tidak sadar jika selama ini anda hidup dalam pusaran akal pikiran akan sebuah keadaan yang dijanjikan mind, sebuah keadaan yang akan datang, lalu anda menjadikan kehidupan sekarang sebagai pondasi untuk melangkah ke alam itu, dengan demikian anda tidak pernah menikmati hidup saat sekarang, anda tidak mampu merasakan realitas saat ini, karena kebahagian bagi anda adalah ; Nanti, suatu saat nanti, seperti itulah yang dipreviewkan mind, lalu anda selalu gelisa dalam menunggu kata Nanti tersebut. Bahkan kadang anda di bawa mind ke masa lalu sehingga membuat sederet kemelut dan noda hitam, lantas andapun menyesal. Anda telah dibawa keluar dari kesadaran, anda tidak berada dalam bingkai cinta. karena kesadaran adalah realita anda saat ini, nikmati apapun yang ada saat ini dalam kesadaran karena itulah gerbang memahami cinta.
Saudaraku.. masih dengarkah kamu dengan bisikanku..? bertanyalah jikalau memang harus bertanya, tetapi bertanyalah untuk memahami dan saling mengisi, dan jangan pernah bertanya dalam jawaban.
Sohibku, ketika sehelai daun kering terpisah dari ranting, ia pun jatuh ketanah dalam suka cita yang abadi, kejatuhannya bahkan dicatat dalam buku catatan Illahi karena terjadi atas kehendak Tuhan, ia jatuh karena ia telah selesai menjalankan tugasnya dalam merespon cahaya matahari, ia harus kembali menuju ketiadaan, alam akan membentuknya (menjadi sampah menurut logika) dan meresapkannya kedalam tanah menjadi pupuk lalu ia ditarik oleh akar-akar kehidupan untuk melahirkan sebuah karya cipta yang lebih indah dalam nuansa Maha Karya, ia mempunyai kesempatan untuk bersemi dengan setiap partikel-partikelnya, bisa sebagai kuntum bunga nan indah sehingga sarinya mengundang lebah, lalu bersama lebah ia pun menjadi madu surgawi, kemanakah semuanya bermuara? Pahamkah kita akan segala prosesnya? Mengertikah kita jika semua ini karena Cinta adanya dan bermuara pada tugas melayani manusia dengan segala kebutuhannya. Karena manusia adalah esensi dari kesempurnaan alam semesta.
Jika semua dapat dipahami dengan bijak, maka manusia akan lebih memilih diam. Dan dalam diamnya Ia memahami Cinta yang sesunguhnya, Ia pun akan kehilangan akal dan nalar, lalu kehilangan dirinya sendiri, Ia sudah menjadi cinta itu sendiri. Ia bahkan tidak berhasrat melihat ke negeri surga, karena apa yang Ia lakukan adalah karena Cinta sang Sejati, namun jika masih ada manusia yang dibakar di neraka, Ia mau menggantikan posisinya dengan alasan Cinta yang karena Cinta adanya.
Ia bukanlah perindu surgawi yang letaknya dibawah telapak kaki wanita, Karena Ia telah menjadi sebab manusia berhijrah ke surga.
Ia bicara tanpa suara, Ia berjalan tanpa jejak, Ia tersenyum tanpa riwayat.
Dan kini Ia telah memindahkan surga dari telapak kaki wanita-wanita yang tak memahami hakikat hidup, jika semua wanita di bumi sudah tidak memahami hakikat hidup maka tak tersisa satupun pintu surga, lantaran surga dibangun dari lentik lembut bulu mata wanita yang merekah cemerlang dalam tatapan halus nan tulus, lalu mengukir senyuman penuh gelora dan menembus seribu batas kepenatan.
Pahamkah kita dengan makhluk yang bernama wanita ? Dia lah pemilik sifat Tuhan secara syariat dan hakikat, karena rahimnya bumi ini berotasi dalam Cinta. Pujangga sejagad memahat hatinya dalam bait cerita kehidupan, karena kehidupan tak akan hidup tanpa desah nafas wanita.
Bumi bernafas dengan nafas wanita, olehnya bumi kuat dalam sabar, juga subur dalam Cinta, taburlah apapun di bumi maka ia akan tumbuh, walaupun batu karang yang terpasak, bumi memolesnya menjadi gunung.
Bumi berputar seirama detak nadi wanita, dalam detak nadi wanita ada makna Cinta yang terpatri, oleh karena itu bumi adalah Ibu bagi apapun diatasnya sebagaimana wanita menjadi Ibu dari apapun bentuk dan warna karakter manusia.
Demikian wanita, yang padanya tertitip keindahan tubuh nan gemulai dibaliknya ada Cahaya Illahi, sehingga wajib untuk ditutupi lalu diberi nama aurat. Demikian adanya bumi yang molek dan indah diselimuti energi cinta yang diberi nama Ozon. Jadilah manusia makna bumi seperti yang terpahat dalam syair-syair Zarathustra, manusia makna bumi adalah manusia yang penuh kelembutan dalam keperkasaan yang bijaksana. Manusia yang memahami visi hidup yang sesunguhnya.
Akhirnya, jika sampai pada ambang batas pemikiran, maka semuanya akan menyadari tentang keberadaannya untuk mengarungi arah yang telah ditentukan.
Mengalirlah seperti sungai menuju muara dan menyatu kedalam lautan Cinta yang abadi, karena asal sungai adalah lautan.
Sanggupkah kamu melihat perbedaan antara sungai dan lautan jika telah menyatu.? Itulah Cinta yang sesungguhnya.
yuk kita baca......setelah kalian membaca pasti kalian menemukan jawaban nya,,,makanya baca ampe abis yach.....
Yuk mulai membaca...........
Selimut malam tersingkap perlahan, sambut pagi cerahkan hari yang kelabu, memikul nestapa yang tiada berepisode, merangkai tanya yang tak terjamah jawaban, diri yang kelana bersajadah kusam, iringi zikir, mengayuh harap menembus batas alam, walau damai enggan berpihak lantaran jiwa terkalam pilu dalam nuansa yang semakin gelap.
Kupandang langit yang tak terbatas, semakin dipandang semakin tak terpandang. Kujalani hidup dengan kehendak yang ada, semakin kujalani semakin tak berkehendak.
Terjagalah jiwa dalam irama kesadaran, ternyata aku salah memahami cinta, aku keliru menyandarkan jiwa.
Tuhan ajari aku tentang Cinta dengan Cinta.
Aku paham. Aku tak mungkin mengerti karena Cinta tak dapat di mengerti, banyak manusia merasa mengerti, semakin merasa semakin tak mengerti. Diantara mereka ada yang mengatasnamakan cinta lalu membangun rumah tangga diatas cinta, namun kemudian mereka bergunjing, ribut dan saling menyakiti. Kemana kini perginya Cinta..?
Saudaraku... Aku ingin berbisik, mungkin itu lebih membuatmu mendengar karena aku bersuara dalam kelembutan. Lihatlah, betapa diluar sana mereka bersuara dalam semangat yang berapi-api tapi suara mereka tak didengar. Mereka mungkin harus berbisik tapi mereka tidak percaya karena bagi mereka kerasnya suara, menggelegarnya nada bicara, itu adalah kekuatan. Pahamkah mereka kalau itu bukanlah kekuatan.? Karena kekuatan itu ada dalam Cinta, dan Cinta itu mengalir dalam irama kelembutan.
”Saya selalu menempatkan Tuhan sebagai nomor satu,” Respon sobit saya.
Tanpa nomor satu, Tuhan tetaplah satu, olehnya jangan diberi nomor, karena bertendensi pada urutan nomor yang lainnya. Tuhan tidak bisa disejajarkan walau dengan nomor yang teratas sekalipun. Olehnya jalanilah hidupmu dengan hati, mengalir dalam irama alam, maka kamu akan merasakan Cinta.
Suatu hari plato bertanya pada gurunya Socrates
”Guru ajari saya Cinta.”
Sang guru lantas menyuruhnya pergi kedalam hutan untuk mencari sebatang ranting yang dianggap paling lurus, tapi ingat syaratnya adalah ; ”satu kali memilih dan jangan kembali pada pilihan yang lalu.”
Plato menelusuri hutan dan mencoba mencari ranting kayu yang dianggap lurus. Pertama dia menemukan sebuah ranting yang pas dihatinya, tetapi kemudian dia membuangnya karena berfikir masih akan ada ranting-ranting didepan sana yang lebih baik dan lurus, dan juga karena hutan yang masih begitu luas. Semakin jauh plato berjalan Ia hanya mengulang adegan yang sama seperti ranting yang pertama kali Ia temukan, Ia pun kembali ke gurunya dengan tidak membawa sebatang rantingpun.
Didepan gurunya Ia menuturkan kalau Ia tidak menemukan apa-apa. Sebenarnya plato sudah mendapati beberapa ranting yang menurutnya lurus, tetapi Ia berfikir masih akan ada ranting lain yang lebih baik didepan, dan ketika Ia sampai pada batas hutan Ia baru menyadari kalau Ia tidak menemukan apa-apa, Ia teringat dengan beberapa ranting sebelumnya yang pas dihatinya maka terlintas keinginan untuk kembali kebelakang dan mengambilnya, akan tetapi Ia teringat pesan gurunya ” Jangan kembali pada pilihan yang lalu” yakni pilihan yang sudah terlewatkan. Gurunya pun bertutur ;
Guru :
Itulah Cinta. Seharusnya kamu tempatkan Cinta dihatimu untuk kamu rasakan, akan tetapi kamu menempatkannya pada nalar logikamu, olehnya kamu tidak menemukan apa-apa.”
Realitasnya adalah, betapa manusia terlalu memilih pada sisi nalar sehingga waktu mereka habis hanya untuk membandingkan segala sesuatu tanpa pernah berhenti untuk merasakan sesaat akan suatu keadaan dengan suka cita, selanjutnya merekapun luput dari keinginan berterimakasih pada alam semesta.
Disisi lain, manusia dalam mencari pasangan hidupnya terlalu terobsesi pada standar-standar ketetapan yang diciptakan oleh alam pikirnya yang lahir dari interaksi indra dan egosentris dan membuat manusia lebih banyak memilih dan memilah namun sedikit dalam rasa, akhirnya banyak yang tidak menemukan pasangan hidupnya. Jika sudah diambang batas usia, merekapun semakin gelisa. Lantas haruskah mereka meraih sembarang ranting yang ada?
Pada sebuah kesempatan yang lain, Plato kembali bertanya pada gurunya ;
”Guru, Ajari saya tentang perkawinan.”
Sang guru lantas menyuruhnya pergi kedalam hutan untuk menemukan sebatang pohon yang dianggap paling rindang dan lebat, syaratnya adalah sama dengan ketika Plato mencari ranting yang lurus.
Plato menelusuri hutan dan mencoba mencari pohon yang paling lebat dan rindang menurutnya. Setelah menemukan sebatang pohon yang pas dihatinya Ia pun kembali menghadap gurunya. Ia menyampaikan kalau Ia sudah menemukan pohon yang rindang dan lebat, akan tetapi ada yang aneh dalam perjalanan pulang, yakni plato melihat beberapa pohon lainnya yang ternyata lebih lebat, lebih rindang dan lebih indah dari pilihan dia sebelumnya, terlintas keinginan untuk merubah pilihannya akan tetapi Ia teringat akan pesan gurunya yakni ; ”hanya satu kali memilih”, gurunyapun bertutur ;
Guru :
Itulah perkawinan, seharusnya kamu menjalankannya dengan hati sehingga dapat merasakan makna dari perkawinan, tetapi kamu menjalankannya denga logika pikiranmu, olehnya kamu sibuk membandingkan apa yang kamu miliki dengan berbagai hal diluar sana termasuk pasangan hidupmu.
Realitasnya adalah betapa manusia menjalani hidup yang dikendalikan oleh akal pikiran yang terproses dari interaksi indrawi, maka lahirlah perbandingan akan apa yang ada pada pasangan hidupnya dengan yang ada pada sosok yang lain, ini adalah sebagian dari sebuah awal akan lahirnya berbagai kegagalan dalam rumah tangga, yang umumnya berdalil pada alasan semu dan naif ”Ketidak-Cocokan”.
Tidak cocok hadir karena proses logika dan nalar, sementara hati adalah sumber tautan Cinta dari sumber Cinta sejati. Hati yang tercahayakan akan merespon segala sesuatu dengan kesejukan dan bermuara pada kedamaian.
Nalar merespon segala sesuatu dengan ukuran dan bermuara pada perbedaan, perbedaan inilah yang tidak bisa direspon oleh hati karena hati telah karam dalam kegelapan, hati yang tidak pernah diasah atau diarahkan untuk menemukan cahayanya.
Saudaraku.. berhentilah sekejap dalam sadar, nikmati desah nafasmu dalam sadar, pejamkan matamu dalam sadar, rasakan dengan kesadaran akan alur nafas itu.. rasakan dan rasakan, pernakah engkau menghitung berapa kali dalam sehari engkau bernafas..? pasti tidak, namun pernakah engkau mensyukuri nafasmu.? pasti jarang.. olehnya rasakan dan syukurilah, ketika anda berada dalam rasa "BERNAFAS" sesungguhnya anda berada dalam realita, itulah fakta akan keberadaan anda, itulah cara merasakan cinta. Selanjutnya tingkatkan RASA itu dengan merasakan apapun kondisi anda saat ini, rasakan dalam kesadaran dan jangan menghakimi, cukup untuk diamati. Mungkin anda tidak sadar jika selama ini anda hidup dalam pusaran akal pikiran akan sebuah keadaan yang dijanjikan mind, sebuah keadaan yang akan datang, lalu anda menjadikan kehidupan sekarang sebagai pondasi untuk melangkah ke alam itu, dengan demikian anda tidak pernah menikmati hidup saat sekarang, anda tidak mampu merasakan realitas saat ini, karena kebahagian bagi anda adalah ; Nanti, suatu saat nanti, seperti itulah yang dipreviewkan mind, lalu anda selalu gelisa dalam menunggu kata Nanti tersebut. Bahkan kadang anda di bawa mind ke masa lalu sehingga membuat sederet kemelut dan noda hitam, lantas andapun menyesal. Anda telah dibawa keluar dari kesadaran, anda tidak berada dalam bingkai cinta. karena kesadaran adalah realita anda saat ini, nikmati apapun yang ada saat ini dalam kesadaran karena itulah gerbang memahami cinta.
Saudaraku.. masih dengarkah kamu dengan bisikanku..? bertanyalah jikalau memang harus bertanya, tetapi bertanyalah untuk memahami dan saling mengisi, dan jangan pernah bertanya dalam jawaban.
Sohibku, ketika sehelai daun kering terpisah dari ranting, ia pun jatuh ketanah dalam suka cita yang abadi, kejatuhannya bahkan dicatat dalam buku catatan Illahi karena terjadi atas kehendak Tuhan, ia jatuh karena ia telah selesai menjalankan tugasnya dalam merespon cahaya matahari, ia harus kembali menuju ketiadaan, alam akan membentuknya (menjadi sampah menurut logika) dan meresapkannya kedalam tanah menjadi pupuk lalu ia ditarik oleh akar-akar kehidupan untuk melahirkan sebuah karya cipta yang lebih indah dalam nuansa Maha Karya, ia mempunyai kesempatan untuk bersemi dengan setiap partikel-partikelnya, bisa sebagai kuntum bunga nan indah sehingga sarinya mengundang lebah, lalu bersama lebah ia pun menjadi madu surgawi, kemanakah semuanya bermuara? Pahamkah kita akan segala prosesnya? Mengertikah kita jika semua ini karena Cinta adanya dan bermuara pada tugas melayani manusia dengan segala kebutuhannya. Karena manusia adalah esensi dari kesempurnaan alam semesta.
Jika semua dapat dipahami dengan bijak, maka manusia akan lebih memilih diam. Dan dalam diamnya Ia memahami Cinta yang sesunguhnya, Ia pun akan kehilangan akal dan nalar, lalu kehilangan dirinya sendiri, Ia sudah menjadi cinta itu sendiri. Ia bahkan tidak berhasrat melihat ke negeri surga, karena apa yang Ia lakukan adalah karena Cinta sang Sejati, namun jika masih ada manusia yang dibakar di neraka, Ia mau menggantikan posisinya dengan alasan Cinta yang karena Cinta adanya.
Ia bukanlah perindu surgawi yang letaknya dibawah telapak kaki wanita, Karena Ia telah menjadi sebab manusia berhijrah ke surga.
Ia bicara tanpa suara, Ia berjalan tanpa jejak, Ia tersenyum tanpa riwayat.
Dan kini Ia telah memindahkan surga dari telapak kaki wanita-wanita yang tak memahami hakikat hidup, jika semua wanita di bumi sudah tidak memahami hakikat hidup maka tak tersisa satupun pintu surga, lantaran surga dibangun dari lentik lembut bulu mata wanita yang merekah cemerlang dalam tatapan halus nan tulus, lalu mengukir senyuman penuh gelora dan menembus seribu batas kepenatan.
Pahamkah kita dengan makhluk yang bernama wanita ? Dia lah pemilik sifat Tuhan secara syariat dan hakikat, karena rahimnya bumi ini berotasi dalam Cinta. Pujangga sejagad memahat hatinya dalam bait cerita kehidupan, karena kehidupan tak akan hidup tanpa desah nafas wanita.
Bumi bernafas dengan nafas wanita, olehnya bumi kuat dalam sabar, juga subur dalam Cinta, taburlah apapun di bumi maka ia akan tumbuh, walaupun batu karang yang terpasak, bumi memolesnya menjadi gunung.
Bumi berputar seirama detak nadi wanita, dalam detak nadi wanita ada makna Cinta yang terpatri, oleh karena itu bumi adalah Ibu bagi apapun diatasnya sebagaimana wanita menjadi Ibu dari apapun bentuk dan warna karakter manusia.
Demikian wanita, yang padanya tertitip keindahan tubuh nan gemulai dibaliknya ada Cahaya Illahi, sehingga wajib untuk ditutupi lalu diberi nama aurat. Demikian adanya bumi yang molek dan indah diselimuti energi cinta yang diberi nama Ozon. Jadilah manusia makna bumi seperti yang terpahat dalam syair-syair Zarathustra, manusia makna bumi adalah manusia yang penuh kelembutan dalam keperkasaan yang bijaksana. Manusia yang memahami visi hidup yang sesunguhnya.
Akhirnya, jika sampai pada ambang batas pemikiran, maka semuanya akan menyadari tentang keberadaannya untuk mengarungi arah yang telah ditentukan.
Mengalirlah seperti sungai menuju muara dan menyatu kedalam lautan Cinta yang abadi, karena asal sungai adalah lautan.
Sanggupkah kamu melihat perbedaan antara sungai dan lautan jika telah menyatu.? Itulah Cinta yang sesungguhnya.
Isi pesan dalam FB Aini Syifa RifQun
Assalaamu’alaikum wa rahamtullahi wa barakaatuh.
Semoga KESELAMATAN, RAHMAT dan BARAKAH ALLAH selalu tercurah atas kalian semua Aamiin
Di sini saya Aini Syifa RifQun ingin menyampaikan sedikit kata yang mengganjal di hati saya akhir-akhir ini,karena banyak pesan yang masuk termasuk dari para ADAM dan saya pribadi tidak bisa membalas pesan kalian ........
jika hanya ingin tanya kepribadian saya ....
**-siapa saya dan apa kegiatan saya sehari-hari karena bagi saya itu tidak perlu ,bagi saya cukup salah seorang adam yang men khitbah saya yg mengerti biodata saya, bukan saya sombong aku hanya ingin menjaga izzah saya sebagai wanita,,,semoga anda semua bisa memahami apa maksud dari saya ini ....
sadaraku saya membuat Akun ini bukan karna nama,karena Nama tidak menjamin Redha Rabbuna...
AKUN ini bukan karena sesiapa,saya buat AKUN ini hanyalah karna Allah,dan semoga mendapat RedhaNya,,Aamiin
Semoga KESELAMATAN, RAHMAT dan BARAKAH ALLAH selalu tercurah atas kalian semua Aamiin
Di sini saya Aini Syifa RifQun ingin menyampaikan sedikit kata yang mengganjal di hati saya akhir-akhir ini,karena banyak pesan yang masuk termasuk dari para ADAM dan saya pribadi tidak bisa membalas pesan kalian ........
jika hanya ingin tanya kepribadian saya ....
**-siapa saya dan apa kegiatan saya sehari-hari karena bagi saya itu tidak perlu ,bagi saya cukup salah seorang adam yang men khitbah saya yg mengerti biodata saya, bukan saya sombong aku hanya ingin menjaga izzah saya sebagai wanita,,,semoga anda semua bisa memahami apa maksud dari saya ini ....
sadaraku saya membuat Akun ini bukan karna nama,karena Nama tidak menjamin Redha Rabbuna...
AKUN ini bukan karena sesiapa,saya buat AKUN ini hanyalah karna Allah,dan semoga mendapat RedhaNya,,Aamiin
ku lepas kan cintamu dari hatiku
Ku Lepas Cintamu dari Hatiku (kerana aku mencintaimu, maka inilah caraku mencintaimu)
Allah menghendaki kami sebuah pertemuan, aku mengagumi pribadinya yang sederhana dan shalih. Siapa sangka ternyata dia pun menyimpan rasa yang sama, bahakan dia mengutarakn perasaannya dengan langsung mengutarakan niatnya mengkhitbahku...
Namun sayang, cinta itu datang di saat yang belum tepat karena aku tidak bisa menerima pinangan darinya.. Aku masih punya amanah yang belum terselesaikan. Dan mungkin aku masih harus menanggung amanah itu 2tahun lagi.
Lalu, dia bersedia menungguku, menunggu di batas waktu, dan akupun menyetujuinya. Dia akan menjauh dengan dunianya dan akupun akan menjauh dengan duniaku sendiri. Tidak mungkin bagi kami mengikat cinta antara kami dengan hubungan kasih bernama PACARAN. Karena kami berdua faham betul tidak ada tuntunan pacaran dalam islam. Meskipun dalam hati kami takut jika kami tidak dapat bersatu karena tidak ada ikatan antara kami, tapi kami lebih takut pada-Nya jika harus menjalin asmara dalam keadaan kami yang faham syariat Islam.
Ku pikir menunggu di batas waktu itu mudah. Tapi ternyata menjalaninya tak semudah yang ku bayangkan. Apakah karena adanya campur tangan Syaitan atau akusendiri yang tak bisa mengendalikan nafsu ku sendiri? Rasa cinta yang ku simpan rapi dalam hati itu menjadi boomerang untukku sendiri. Rasa cinta itu berbuah rindu yang mecabik-cabik hatiku. Mampukah aku melarang bibirku untuk mengungkapkan rindu padanya? Mampukah aku tetap diam meski batinku menjerit perih karena rindu?? Dalam setiap sujudku, bayangannya pun tak mau absen menggangguku, bayangannya selalu hadir mengganggu kekhusuk'an shalatku, waktu senggangkupun di penuhi bayangan-bayangan masa depan hidup bersamanya, membuatku menjadi panjang angan-angan. Astaghfirullah.. apa yang terjadi padaku???
Jika orang yang berpacaran bisa mengobati kerinduan mereka dengan pertemuan, Menghubungi via telphone atau mengirim Message sebagai penawar rindunya, lalu aku , apa yang harus aku lakukan agar rasa rindu ini tidak lagi mencabik-cabik hatiku??? Istighfar.. ya Istighfar sebanyak-banyaknya, Tapi jika aku sudah kembali diam, rindu itu akan kembali datang merongrong kalbuku.
Rasa rindu yang semakin hari semakin menyiksaku akhirnya mampu membuatku khilaf, dengan mengucapkan padanya dan mengungkapakan betapa tersiksanya aku menaggung derita cinta ini. Aku benci diriku sendiri, kenapa aku tidak mampu menahan diri. Ternyata aku tidak mampu menunggunya dengan tetap diam menjaga Izzah sampai ke batas waktu. Meski aku tidak berpacaran dengannya, aku sudah banyak mengecewakan Rabb ku dengan mencintainya. Aku telah melakukan aktivitas yang tidak di sukai-Nya, merindukan dia melebihi rinduku pada-Nya, mengingat dia melebihi aku mengingat-Nya, Bahkan waktu sholatku yang menjadi waktu istimewa antara aku dan Rabbku pun tidak luput dari kejaran bayangannya.
Akhirnya Ku putuskan untuk berhenti.
Berhenti menanti batas waktu itu.
Berhenti berharap dan memberi harapan.
Aku tdk sanggup menanggung cinta itu jika harus bermaksiat pada-Nya.
Aku tdk sanggup menunggu, jika penantian itu bagaikan penyakit yang semakin hari semakin membuatku lemah dan menyiksa batinku.
Karena hati ini Milik-Nya dan menjaga hati ini adalah tanggung jawabku.
Aku akan melepasmu dari hatiku...
Aku tidak sanggup berharap jika harapan itu hanya membuatku panjang angan-angan.
Aku ingin mengembalikan rasa cinta itu kepada Yang Menganugerahkan. Karena hati ini Milik-Nya dan menjaga hati ini adalah tanggung jawabku.
Aku akan melepasmu dari hatiku...
Aku lebih memilih hidup tenang bersama Cinta-Nya
Allah menghendaki kami sebuah pertemuan, aku mengagumi pribadinya yang sederhana dan shalih. Siapa sangka ternyata dia pun menyimpan rasa yang sama, bahakan dia mengutarakn perasaannya dengan langsung mengutarakan niatnya mengkhitbahku...
Namun sayang, cinta itu datang di saat yang belum tepat karena aku tidak bisa menerima pinangan darinya.. Aku masih punya amanah yang belum terselesaikan. Dan mungkin aku masih harus menanggung amanah itu 2tahun lagi.
Lalu, dia bersedia menungguku, menunggu di batas waktu, dan akupun menyetujuinya. Dia akan menjauh dengan dunianya dan akupun akan menjauh dengan duniaku sendiri. Tidak mungkin bagi kami mengikat cinta antara kami dengan hubungan kasih bernama PACARAN. Karena kami berdua faham betul tidak ada tuntunan pacaran dalam islam. Meskipun dalam hati kami takut jika kami tidak dapat bersatu karena tidak ada ikatan antara kami, tapi kami lebih takut pada-Nya jika harus menjalin asmara dalam keadaan kami yang faham syariat Islam.
Ku pikir menunggu di batas waktu itu mudah. Tapi ternyata menjalaninya tak semudah yang ku bayangkan. Apakah karena adanya campur tangan Syaitan atau akusendiri yang tak bisa mengendalikan nafsu ku sendiri? Rasa cinta yang ku simpan rapi dalam hati itu menjadi boomerang untukku sendiri. Rasa cinta itu berbuah rindu yang mecabik-cabik hatiku. Mampukah aku melarang bibirku untuk mengungkapkan rindu padanya? Mampukah aku tetap diam meski batinku menjerit perih karena rindu?? Dalam setiap sujudku, bayangannya pun tak mau absen menggangguku, bayangannya selalu hadir mengganggu kekhusuk'an shalatku, waktu senggangkupun di penuhi bayangan-bayangan masa depan hidup bersamanya, membuatku menjadi panjang angan-angan. Astaghfirullah.. apa yang terjadi padaku???
Jika orang yang berpacaran bisa mengobati kerinduan mereka dengan pertemuan, Menghubungi via telphone atau mengirim Message sebagai penawar rindunya, lalu aku , apa yang harus aku lakukan agar rasa rindu ini tidak lagi mencabik-cabik hatiku??? Istighfar.. ya Istighfar sebanyak-banyaknya, Tapi jika aku sudah kembali diam, rindu itu akan kembali datang merongrong kalbuku.
Rasa rindu yang semakin hari semakin menyiksaku akhirnya mampu membuatku khilaf, dengan mengucapkan padanya dan mengungkapakan betapa tersiksanya aku menaggung derita cinta ini. Aku benci diriku sendiri, kenapa aku tidak mampu menahan diri. Ternyata aku tidak mampu menunggunya dengan tetap diam menjaga Izzah sampai ke batas waktu. Meski aku tidak berpacaran dengannya, aku sudah banyak mengecewakan Rabb ku dengan mencintainya. Aku telah melakukan aktivitas yang tidak di sukai-Nya, merindukan dia melebihi rinduku pada-Nya, mengingat dia melebihi aku mengingat-Nya, Bahkan waktu sholatku yang menjadi waktu istimewa antara aku dan Rabbku pun tidak luput dari kejaran bayangannya.
Akhirnya Ku putuskan untuk berhenti.
Berhenti menanti batas waktu itu.
Berhenti berharap dan memberi harapan.
Aku tdk sanggup menanggung cinta itu jika harus bermaksiat pada-Nya.
Aku tdk sanggup menunggu, jika penantian itu bagaikan penyakit yang semakin hari semakin membuatku lemah dan menyiksa batinku.
Karena hati ini Milik-Nya dan menjaga hati ini adalah tanggung jawabku.
Aku akan melepasmu dari hatiku...
Aku tidak sanggup berharap jika harapan itu hanya membuatku panjang angan-angan.
Aku ingin mengembalikan rasa cinta itu kepada Yang Menganugerahkan. Karena hati ini Milik-Nya dan menjaga hati ini adalah tanggung jawabku.
Aku akan melepasmu dari hatiku...
Aku lebih memilih hidup tenang bersama Cinta-Nya
—
Nasehatmu Abah
nasehat mu Abah
=============
kulihat buku tebal mengenai islam..
kulihat belakang halaman.
(tulisan ini tulisan Abah, pikirku)
engkau bercerita..
" hidup ini tak akan pernah lepas dari masalah..
dari lahirnya seorang manusia hingga wafat ..
semua tak lepas dari masalah hidup..
jika sudah wafat.. barulah selesai masalah di dunia..
ALLAH tidak melihat seorang manusia dari kecantikan / keindahan wajah seorang manusia..
karena hanya ketaqwaan manusia yang dilihat oleh ALLAH
jangan lah pernah menyombongkan diri..
jangan lah menyakiti orang.. (diri ini selalu menyakiti siapapun)
jangalah membalas orang yang telah menyakiti kita..
berusahalah untuk tidak mengingat kesalahan orang lain..
berusahalah untuk menjadi jiwa yang penuh dengan ketenangan, kebijakan dan ceria..
hidup ini tidak lepas dari suatu masalah..
hadapilah dengan tenang suatu masalah
janganlah diperbesar..
dan janganlah dianggap enteng.."
engkau yang selalu menerima perilaku kasar dan tidak adil pada dirimu ..
kau balas dengan senyuman dan penerimaan maaf..
namun adakalnya engkau sangat tegas.
bahkan terkadang amat sangat tegas karena mereka yang telah berbuat melampaui batas pada dirimu..
engkau selalu bilang jangan pernah takut kepada manusia..
takutnya sama ALLAH..
jangan pernah takut..
ALLAH - lah yang memberikan rizki pada kita..
kalau ada masalah mintalah jalan keluar kepada ALLAH
Tahajjud..
diri ini masih jauh dari karakter mu Abah ..
engkau selalu bijak dalam menentukan tindakan..
dibalik itu semua mungkin engkau menyimpan kesedihan yang amat dalam..
tapi aku sebagai anak mu tak pernah tau..
sedangkan engkau selalu tau apa yang tersimpan dibalik tatapn wajahku..
=============
kulihat buku tebal mengenai islam..
kulihat belakang halaman.
(tulisan ini tulisan Abah, pikirku)
engkau bercerita..
" hidup ini tak akan pernah lepas dari masalah..
dari lahirnya seorang manusia hingga wafat ..
semua tak lepas dari masalah hidup..
jika sudah wafat.. barulah selesai masalah di dunia..
ALLAH tidak melihat seorang manusia dari kecantikan / keindahan wajah seorang manusia..
karena hanya ketaqwaan manusia yang dilihat oleh ALLAH
jangan lah pernah menyombongkan diri..
jangan lah menyakiti orang.. (diri ini selalu menyakiti siapapun)
jangalah membalas orang yang telah menyakiti kita..
berusahalah untuk tidak mengingat kesalahan orang lain..
berusahalah untuk menjadi jiwa yang penuh dengan ketenangan, kebijakan dan ceria..
hidup ini tidak lepas dari suatu masalah..
hadapilah dengan tenang suatu masalah
janganlah diperbesar..
dan janganlah dianggap enteng.."
engkau yang selalu menerima perilaku kasar dan tidak adil pada dirimu ..
kau balas dengan senyuman dan penerimaan maaf..
namun adakalnya engkau sangat tegas.
bahkan terkadang amat sangat tegas karena mereka yang telah berbuat melampaui batas pada dirimu..
engkau selalu bilang jangan pernah takut kepada manusia..
takutnya sama ALLAH..
jangan pernah takut..
ALLAH - lah yang memberikan rizki pada kita..
kalau ada masalah mintalah jalan keluar kepada ALLAH
Tahajjud..
diri ini masih jauh dari karakter mu Abah ..
engkau selalu bijak dalam menentukan tindakan..
dibalik itu semua mungkin engkau menyimpan kesedihan yang amat dalam..
tapi aku sebagai anak mu tak pernah tau..
sedangkan engkau selalu tau apa yang tersimpan dibalik tatapn wajahku..
Sabtu, 28 April 2012
perjalanan hidup ku Aini
Dulu aku mengenalmu,
Waktu pertama aku berkunjung di panti asuhan
aku bertemu dengan sosok laki-laki yg pernah menginap di rumah paman ku
Semua interaksi yang terkesan biasa
Kami pun menunduk kan kepala....
Suatu hari aku tersentak kaget,
karena keluarga ku di undang ke pernikahan adiknya
kami pun sekeluarga datang ke rumah nya....
dan ternyata orang tuaku dan orang tuanya adalah sahabat
kami pun tersentak kaget...
dengan pelan aku membisik kan pertanyaan kepada ibuku
*ibu kenal laki-laki yg di depan itu
ibu pun tersenyum dan menjawab itu kakak nya dek dhea
kamu kenal****pernah liat dia di rumah paman bu*****
Beberapa hari berikutnya
ibu mendekati ku dan menyakan
bagaimana menurut mu kakak nya dhea kamu suka?
aku pun tak bisa menjawab aku terdiam
sayang gimana kamu suka?
ah..ibu ini ada-ada saja..
bagai mana mungkin aku mengharapkan laki-laki sesempurna dia ibu
dia itu ulama pinter ngaji
terlalu sepurna buat aku ibu....
lagian dia melihat aku juga biasa-biasa saja
ibu pun tersenyum.........
dan meninggal kan aku pergi.....
Dan di kemudian hari ibu
memintaku mengantar kan nya ke pasar
untuk berbelanja....
aku pun kaget kok tumben bu bellanja nya jauh....
kan di belakang rumah kita ada pasar
*nanti malam ada tamu yg mau datang
siapa bu*ada orang yg mau melamar mu
apa?............
kaget,,,bengong,,,,deg..de q kan----------------
ibu gk main-main kan
siapa bu...............
ibu:nantti kamu juga tau kok
Ya Allah siapa yg akn melamar ku
kenapa ibu gk ngasih tau aku
perasaan aku juga gk deket ma laki-laki siapapun
masakan pun dah terhidang
waktunya sholat maghrib..
dalam sholat pun aku berdoa
ya Allah siapa kah yg akan melamar ku
moga hati ini bisa menerima nya...
jam menunjuk kan 7.30 belum juga datang
aku di kamar yg bingung dan deg deg kan
suara mobil pun terdengar aku keluar dan melihat ke bawah
betapa kaget nya hati ini.....
siapa kah yg keluar dari mobil itu?
om hasan.......
bapak nya kak hendrix laki-laki itu
oh mimpi kah aku?
ku cubit pipi ku
ahh..sakit.......
aku gk mimpi ya Allah gemetar..
apa yg hrs aku lakukan..
ibu pun memanggil nama ku
bismillah...
ya bu segera turun......
di setiap langkah pun aku berzhikir
takut malu,,,,panas dingin.....
-------------------------- ----------------
“Assalamu’alaikum.. dan mereka pun mengucapkan salam kepadaku”,
“dan ku sambut salam nnya wa’alaikumsalam ,”
ibu nya pun duduk di sebelah ku
nak,,kami datang untuk melamar mu
kamu mau kan nikah ma hendrix anak ibu
ku alihkan pandangan ku pada ibu ku
ibu pun tersenyum
ku lihat kak hendrix dia pun tersenyum padaku
aku pun menunduk...
Alkhamdulillah suara kak hendrix menyeru
kami pun berbincang dan becanda
serasa dekat dengan keluarga nya
malam kian larut menunjuk kan jam 10 malam
mereka pun pamit....
Aku pun masuk dalam kamar merenung apakah benar apa yg aku lakukan
-------------------------- ---
Cahaya pagi mulai menyapa
tlp pun berdering...
aku pun bergegas mengangkat tlp
Assalamualaikum
suara yg pernh aku kenal
ternyata ibu kak hendrix
nak ini ibu
ya bu saya tau
gini nak ibu dapat pesan dari kak hendrix
untuk menyampaikan sesuatu pada nak dewi
iya bu silahkan....
nak hendrix bilang bersabar lah karena waktu yg indah setelah menikah
jika hendrix gk menelpon mu gk sms kmu kamu gk main kerumah mu jgn berfikir yg gk-gk ya nak karena takut ya menimbulkan fitnah
iya bu saya paham ...maksih bu .....tlp nya pun tertutup
Tak ada komunikasi
Tak ada lagi interaksi
Ya Ghofar
Ya Syahiid
Ampuni Hamba-Mu ini
Saksikanlah gemuruh pengharapan
Pengampunan atas segala dosa
--------------------------
Kini Aku akan menikah
Menikah dengan orang yang belum pernah aku kenal sebelumnya
Semua aku serahkan pada orang tuaku
Tanpa Ta’aruf
Tanpa Nazhar
Aku percaya pada orang tuaku untuk memilih yang terbaik untukku
aku sudah di lamar bentar lagi aku mau nikah...
ku buka buku harian ku yg di sana tercatat semua nama teman ku
KU baca satu persatu ada yg dah nikah dan ada yg masih kuliah....
pasti mereka kaget tiba -bisa datang undangan yg tercantum nama ku
tok tok tok....ada orang mengetuk pintu kamar ku........
ternyata ibu ,,,eh ibu ada apa bu
gini tadi ibu kak hendrix tlp menanyakan tentang kamu
apakah kamu sudah siap untuk menikah
trs ibu jawab apa?
ibu blm menjawab karena ibu belum menanyakan nya kepadamu
aku pun tersenyum sambil menunduk kan kepala ku
kok senyum-senyum gimana sayank .....
iya ibu aku mau.....
tapi...................... ........
tapi apa nak.......
.................
gimana dgn ibu ,aku nurut ibu aja.......
semua yg memutus kan adalah kamu nak
ku pemeluk tubuh ibu tanpa ku sadari aku pun menangis
ibu nya pun bertanya ?
kenapa kamu menangis nak...
aku bahagia bu karena bentar lagi aku nikah
punya suami dan isyalloh mempunyai momongan
tapi ibu apakah kak hendrix akan menerima ku apa ada ya
tanpa pendekatan dan tanpa pengenalan
dia belum tau aku gimana,bagai mana sifat aku?
ibu aku takut..................... .......
ibu pun mengelus kepala ku
nak jangan takut
kak hendrix orang ya tau agama,ulama
dia orang baik-baik
sebelum dia melamar mu dia sudah memikir kan matang-matang
kamu jangan takut bukan kah kamu yg bilang sama ibu tak mau pacaran sebelum akad nikah
aku pun mengangguk................ ...........
sore itu akupun bergegas pergi ke makam bapak ku
menceritakan kepada bapak ku
tentang mimpi ku tadi malam....
bapak,,,,,,,,,,,,,,,
bentar lagi aku nikah tapi napa tadi malam aku mimpi
kak hendrix melambaikan tangan kepadaku
tanpa sepatah katapun
apa maksud dari mimpi itu bapak..................... ..........
entah apa yg membuat ku memikirkan tentang mimpi itu
ada rasa sedih pengen nangis .....
dalam hati ku pun memaksa untuk berkata (ah hanya mimpi belaka)
kami becanda di ruang tamu bersama ibu nenek dan juga sepupu ku
suara tlp pun berdering......
bentr nya aku angkat tlp dulu...
ternyata suara ibu nya kak hendrix dalam batin ku pasti mau mennayakan tentang pernikahan kami...
dengan senang nya aku menyambut nya
setelah menanyakan kabarku
suara tangis pun terdengar dari sana
ibu .....
ibu kenapa menangis............
ibu pa ada yg salah dengan omongan ku bu
tangisnya pun makin menjadi
ku panggil ibu ku .......
bu ibu kak hendrix yg nelpon,setelah kami ngobrol kok ibu nya kak hendrix malah nangis bu
aku tanya gk mau ngumung coba itu nanya
kenapa?................... ............
aku bingung apa salah ku ku rekam dalam pikiran ku tentang percakapan yg kami tadi
perasaan aku gk salah?
setelah ibu tanya ma beliau,,,beliau menyuruh kami datang kerumah nya secepat nya
kami kaget dan bertanya -tanya dalam perjalanan
kami bergegas dan siap-siap menuju rumah nya
perjalanan pun 1 jam dari rumah ku
di mobil pun kami hanya terdiam...bertanya-tanya ada apa?
kami tersentak kaget.....
kok rumah nya rame bgt ya
kaya ada orang yg meninggal....
ku tanya satu persatu siapa yg meninggal tapi gk da yg menjawab
kami semakin penasaran siapa yg meninggal ?
kami mendekati ibunya kak hendrix yg sedang menangis
beliau memeluk ku ,,ibu sabar nya setiap umat itu akan kembali kepada Nya
harus ikhlas....memang nya siapa yg meninggal bu?
kak hendrix nak ,kak hendix........
ibu,ibu jangan becanda
emang nya kak hendrix sakit apa bu
hendrix yg mengidap menyakit apapunn nak
hendrix meninggal di mushola setelah mengajar anak-anak ngaji kata nya anak-anak,hendrix pamit mau ngambil air wundhu,setelah wudhupun kak hendrix jaln dan terpeleset dan meninggal aku pun tak bisa menahan air mataku
kami bertiga pun menangis dalam kamar
hanya suara isak tangisan yg terdengar............
ibu ku pun keluar dari kamar meninggal kan kami berdua............
ku hapus air mataku,,,,,
ku peluk calon ibu mertua ku
dan ku bisik kan
sabar ya bu,ibu gk blh sedih
ntr kak hendrix malah sedih dan berat ninggalin ibu
ibu harus iklhas...................
doain ja moga kak hendrix tenang disana dan di trima di sisih Nya,,,
nak maafin ibu ya nak,,kami sekeluarga mengecewakan mu
ke pegang tangan nya dan ku coba menenang kan hati nya
ibu aku gk kecewa kok lagian bukan karena kami gk jadi nikah kami kita putus silaturohmi walau ibu bukan lagi calon ibu mertua aku,tapi ibu tetep ibu aku...anggep aja aku ini anak ibu jangan sedih ya........................ ............
kalau ibu kangen ma aku ibu bisa nelpon aku,,,
Insyalloh jika gk ada halangan aku akan datang
yuk bu keluar gk enak banyak tamu di luar ibu malah di kamar
kami keluar dari kamar..................... ..
semua orang menatap ku..................
dalam hati ini pun dah gk sabar ingin pulang menghadap kepada Nya
mempertanyakan tentang semua ini
ya Allah kuat kan hamba jgn sampai hamba menangis di depan keluarga ini
aku tak ingin mereka melihat kesedihan ku ya Allah..........
acara pemakaman pun telah selesai..
kami pamit pulang ya insyalloh besuk kami kesini lagi...........
dalam perjalalan ku liat ibu ku sangat sedih..............
ku coba mengibur nya....
ibu kok murung napa?
ibu gk papa nak ibu hanya sedih saja begitu bahagia nya kamu kemarin ,tapi semua itu dah hilang
ibu,,,,ibu gk blh berkata seperti itu Allah merencanakan sesuatu untuk aku ibu untuk kita semua
jgn menyalah kan takdir gk baik.....
ibu pun menatapku ,,nak kmu jangn sedih ya
aku hanya mengelengkan kepala dan mencoba untuk tersenyum ..........................
ku ambil air wundhu dan menghadaNya............... ..
ku curahkan semua kesedihan ku
ku keluarkan semua air mata yg aku tahan
ya Allah..................... ...........
Engkau ambil orang yg bentar lagi akan menjadi suami aku
sungguh sedih hati ini ya Allah..............
tapi aku percaya akan semua takdir Mu
berikan lah ketabahan dan keikhlasan pada keluarga almarhum
semoga ikhlas menerima taqdirMu Aamiin........
Waktu pertama aku berkunjung di panti asuhan
aku bertemu dengan sosok laki-laki yg pernah menginap di rumah paman ku
Semua interaksi yang terkesan biasa
Kami pun menunduk kan kepala....
Suatu hari aku tersentak kaget,
karena keluarga ku di undang ke pernikahan adiknya
kami pun sekeluarga datang ke rumah nya....
dan ternyata orang tuaku dan orang tuanya adalah sahabat
kami pun tersentak kaget...
dengan pelan aku membisik kan pertanyaan kepada ibuku
*ibu kenal laki-laki yg di depan itu
ibu pun tersenyum dan menjawab itu kakak nya dek dhea
kamu kenal****pernah liat dia di rumah paman bu*****
Beberapa hari berikutnya
ibu mendekati ku dan menyakan
bagaimana menurut mu kakak nya dhea kamu suka?
aku pun tak bisa menjawab aku terdiam
sayang gimana kamu suka?
ah..ibu ini ada-ada saja..
bagai mana mungkin aku mengharapkan laki-laki sesempurna dia ibu
dia itu ulama pinter ngaji
terlalu sepurna buat aku ibu....
lagian dia melihat aku juga biasa-biasa saja
ibu pun tersenyum.........
dan meninggal kan aku pergi.....
Dan di kemudian hari ibu
memintaku mengantar kan nya ke pasar
untuk berbelanja....
aku pun kaget kok tumben bu bellanja nya jauh....
kan di belakang rumah kita ada pasar
*nanti malam ada tamu yg mau datang
siapa bu*ada orang yg mau melamar mu
apa?............
kaget,,,bengong,,,,deg..de
ibu gk main-main kan
siapa bu...............
ibu:nantti kamu juga tau kok
Ya Allah siapa yg akn melamar ku
kenapa ibu gk ngasih tau aku
perasaan aku juga gk deket ma laki-laki siapapun
masakan pun dah terhidang
waktunya sholat maghrib..
dalam sholat pun aku berdoa
ya Allah siapa kah yg akan melamar ku
moga hati ini bisa menerima nya...
jam menunjuk kan 7.30 belum juga datang
aku di kamar yg bingung dan deg deg kan
suara mobil pun terdengar aku keluar dan melihat ke bawah
betapa kaget nya hati ini.....
siapa kah yg keluar dari mobil itu?
om hasan.......
bapak nya kak hendrix laki-laki itu
oh mimpi kah aku?
ku cubit pipi ku
ahh..sakit.......
aku gk mimpi ya Allah gemetar..
apa yg hrs aku lakukan..
ibu pun memanggil nama ku
bismillah...
ya bu segera turun......
di setiap langkah pun aku berzhikir
takut malu,,,,panas dingin.....
--------------------------
“Assalamu’alaikum.. dan mereka pun mengucapkan salam kepadaku”,
“dan ku sambut salam nnya wa’alaikumsalam ,”
ibu nya pun duduk di sebelah ku
nak,,kami datang untuk melamar mu
kamu mau kan nikah ma hendrix anak ibu
ku alihkan pandangan ku pada ibu ku
ibu pun tersenyum
ku lihat kak hendrix dia pun tersenyum padaku
aku pun menunduk...
Alkhamdulillah suara kak hendrix menyeru
kami pun berbincang dan becanda
serasa dekat dengan keluarga nya
malam kian larut menunjuk kan jam 10 malam
mereka pun pamit....
Aku pun masuk dalam kamar merenung apakah benar apa yg aku lakukan
--------------------------
Cahaya pagi mulai menyapa
tlp pun berdering...
aku pun bergegas mengangkat tlp
Assalamualaikum
suara yg pernh aku kenal
ternyata ibu kak hendrix
nak ini ibu
ya bu saya tau
gini nak ibu dapat pesan dari kak hendrix
untuk menyampaikan sesuatu pada nak dewi
iya bu silahkan....
nak hendrix bilang bersabar lah karena waktu yg indah setelah menikah
jika hendrix gk menelpon mu gk sms kmu kamu gk main kerumah mu jgn berfikir yg gk-gk ya nak karena takut ya menimbulkan fitnah
iya bu saya paham ...maksih bu .....tlp nya pun tertutup
Tak ada komunikasi
Tak ada lagi interaksi
Ya Ghofar
Ya Syahiid
Ampuni Hamba-Mu ini
Saksikanlah gemuruh pengharapan
Pengampunan atas segala dosa
--------------------------
Kini Aku akan menikah
Menikah dengan orang yang belum pernah aku kenal sebelumnya
Semua aku serahkan pada orang tuaku
Tanpa Ta’aruf
Tanpa Nazhar
Aku percaya pada orang tuaku untuk memilih yang terbaik untukku
aku sudah di lamar bentar lagi aku mau nikah...
ku buka buku harian ku yg di sana tercatat semua nama teman ku
KU baca satu persatu ada yg dah nikah dan ada yg masih kuliah....
pasti mereka kaget tiba -bisa datang undangan yg tercantum nama ku
tok tok tok....ada orang mengetuk pintu kamar ku........
ternyata ibu ,,,eh ibu ada apa bu
gini tadi ibu kak hendrix tlp menanyakan tentang kamu
apakah kamu sudah siap untuk menikah
trs ibu jawab apa?
ibu blm menjawab karena ibu belum menanyakan nya kepadamu
aku pun tersenyum sambil menunduk kan kepala ku
kok senyum-senyum gimana sayank .....
iya ibu aku mau.....
tapi......................
tapi apa nak.......
.................
gimana dgn ibu ,aku nurut ibu aja.......
semua yg memutus kan adalah kamu nak
ku pemeluk tubuh ibu tanpa ku sadari aku pun menangis
ibu nya pun bertanya ?
kenapa kamu menangis nak...
aku bahagia bu karena bentar lagi aku nikah
punya suami dan isyalloh mempunyai momongan
tapi ibu apakah kak hendrix akan menerima ku apa ada ya
tanpa pendekatan dan tanpa pengenalan
dia belum tau aku gimana,bagai mana sifat aku?
ibu aku takut.....................
ibu pun mengelus kepala ku
nak jangan takut
kak hendrix orang ya tau agama,ulama
dia orang baik-baik
sebelum dia melamar mu dia sudah memikir kan matang-matang
kamu jangan takut bukan kah kamu yg bilang sama ibu tak mau pacaran sebelum akad nikah
aku pun mengangguk................
sore itu akupun bergegas pergi ke makam bapak ku
menceritakan kepada bapak ku
tentang mimpi ku tadi malam....
bapak,,,,,,,,,,,,,,,
bentar lagi aku nikah tapi napa tadi malam aku mimpi
kak hendrix melambaikan tangan kepadaku
tanpa sepatah katapun
apa maksud dari mimpi itu bapak.....................
entah apa yg membuat ku memikirkan tentang mimpi itu
ada rasa sedih pengen nangis .....
dalam hati ku pun memaksa untuk berkata (ah hanya mimpi belaka)
kami becanda di ruang tamu bersama ibu nenek dan juga sepupu ku
suara tlp pun berdering......
bentr nya aku angkat tlp dulu...
ternyata suara ibu nya kak hendrix dalam batin ku pasti mau mennayakan tentang pernikahan kami...
dengan senang nya aku menyambut nya
setelah menanyakan kabarku
suara tangis pun terdengar dari sana
ibu .....
ibu kenapa menangis............
ibu pa ada yg salah dengan omongan ku bu
tangisnya pun makin menjadi
ku panggil ibu ku .......
bu ibu kak hendrix yg nelpon,setelah kami ngobrol kok ibu nya kak hendrix malah nangis bu
aku tanya gk mau ngumung coba itu nanya
kenapa?...................
aku bingung apa salah ku ku rekam dalam pikiran ku tentang percakapan yg kami tadi
perasaan aku gk salah?
setelah ibu tanya ma beliau,,,beliau menyuruh kami datang kerumah nya secepat nya
kami kaget dan bertanya -tanya dalam perjalanan
kami bergegas dan siap-siap menuju rumah nya
perjalanan pun 1 jam dari rumah ku
di mobil pun kami hanya terdiam...bertanya-tanya ada apa?
kami tersentak kaget.....
kok rumah nya rame bgt ya
kaya ada orang yg meninggal....
ku tanya satu persatu siapa yg meninggal tapi gk da yg menjawab
kami semakin penasaran siapa yg meninggal ?
kami mendekati ibunya kak hendrix yg sedang menangis
beliau memeluk ku ,,ibu sabar nya setiap umat itu akan kembali kepada Nya
harus ikhlas....memang nya siapa yg meninggal bu?
kak hendrix nak ,kak hendix........
ibu,ibu jangan becanda
emang nya kak hendrix sakit apa bu
hendrix yg mengidap menyakit apapunn nak
hendrix meninggal di mushola setelah mengajar anak-anak ngaji kata nya anak-anak,hendrix pamit mau ngambil air wundhu,setelah wudhupun kak hendrix jaln dan terpeleset dan meninggal aku pun tak bisa menahan air mataku
kami bertiga pun menangis dalam kamar
hanya suara isak tangisan yg terdengar............
ibu ku pun keluar dari kamar meninggal kan kami berdua............
ku hapus air mataku,,,,,
ku peluk calon ibu mertua ku
dan ku bisik kan
sabar ya bu,ibu gk blh sedih
ntr kak hendrix malah sedih dan berat ninggalin ibu
ibu harus iklhas...................
doain ja moga kak hendrix tenang disana dan di trima di sisih Nya,,,
nak maafin ibu ya nak,,kami sekeluarga mengecewakan mu
ke pegang tangan nya dan ku coba menenang kan hati nya
ibu aku gk kecewa kok lagian bukan karena kami gk jadi nikah kami kita putus silaturohmi walau ibu bukan lagi calon ibu mertua aku,tapi ibu tetep ibu aku...anggep aja aku ini anak ibu jangan sedih ya........................
kalau ibu kangen ma aku ibu bisa nelpon aku,,,
Insyalloh jika gk ada halangan aku akan datang
yuk bu keluar gk enak banyak tamu di luar ibu malah di kamar
kami keluar dari kamar.....................
semua orang menatap ku..................
dalam hati ini pun dah gk sabar ingin pulang menghadap kepada Nya
mempertanyakan tentang semua ini
ya Allah kuat kan hamba jgn sampai hamba menangis di depan keluarga ini
aku tak ingin mereka melihat kesedihan ku ya Allah..........
acara pemakaman pun telah selesai..
kami pamit pulang ya insyalloh besuk kami kesini lagi...........
dalam perjalalan ku liat ibu ku sangat sedih..............
ku coba mengibur nya....
ibu kok murung napa?
ibu gk papa nak ibu hanya sedih saja begitu bahagia nya kamu kemarin ,tapi semua itu dah hilang
ibu,,,,ibu gk blh berkata seperti itu Allah merencanakan sesuatu untuk aku ibu untuk kita semua
jgn menyalah kan takdir gk baik.....
ibu pun menatapku ,,nak kmu jangn sedih ya
aku hanya mengelengkan kepala dan mencoba untuk tersenyum ..........................
ku ambil air wundhu dan menghadaNya...............
ku curahkan semua kesedihan ku
ku keluarkan semua air mata yg aku tahan
ya Allah.....................
Engkau ambil orang yg bentar lagi akan menjadi suami aku
sungguh sedih hati ini ya Allah..............
tapi aku percaya akan semua takdir Mu
berikan lah ketabahan dan keikhlasan pada keluarga almarhum
semoga ikhlas menerima taqdirMu Aamiin........
Langganan:
Postingan (Atom)